Babinsa Koramil 1002-06/Barabai Sertu Marno di Barabai, Jumat, menjelaskan peristiwa penganiayaan tersebut diduga dipicu korban Suhaimi yang kerap melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap ibu dari pelaku Syarif.
Baca juga: Pembunuh Kepsek di HST sempat akan serahkan diri hingga kabur ke gunung
Kejadian berawal diungkapkan Marno, saat Suhaimi datang ke rumah untuk mencari sang istri di Desa Gambah, kemudian bertemu anak sambung, Syarif.
Kala itu, Syarif kesal dengan perlakuan ayah tiri yang kerap bertindak KDRT terhadap sang ibu, sehingga pelaku pun sempat memperingatkan jika tidak suka istrinya itu agar mengantarkan ke rumah dan jangan terus menerus dipukuli.
"Adu mulut pun tak terhindarkan. Tak lama kemudian, Syarif mengambil sebilah parang dan menyerang Suhaimi," kata Marno.
Kemudian terjadi insiden berdarah dengan tebasan pertama yang dilakukan Syarif mengenai tangan korban Suhaimi.
Sang ibu yang melihat kejadian itu langsung menyuruh suaminya melarikan diri, namun, Syarif tetap mengejar Suhaimi hingga ke warung pedagang bakso milik Erna.
Baca juga: Pembunuh Kepala SDN 2 Mantaas HST dibekuk di Tanah Bumbu
"Suhaimi sempat meminta pertolongan, tetapi pelaku terus memburu hingga tewas di tempat dengan mengalami luka parah pada tengkuk, pelipis, leher, dan tangan," tutur Marno.
Usai kejadian itu, anggota Kodim HST Sertu Sutoyo mengamankan pelaku Syarif, kemudian diserahkan kepada aparat kepolisian.
Sedangkan korban dibawa relawan emergency ke RS Damanhuri Barabai.
Sementara itu, Kasi Humas Polres HST Iptu Akhmad Priadi menyebutkan penyidik telah mengamankan pelaku dan mengolah tempat kejadian perkara.
"Masih dalam proses penyelidikan petugas. Namun, untuk pelaku sudah kita amankan di Polres HST," ucap Iptu Akhmad Priadi.
Baca juga: Polres HST buru pelaku penganiayaan tewaskan Kepsek