Banjarmasin (ANTARA) - Seorang anggota Polsek Pagerageung jajaran Polres Tasikmalaya Kota, Jawa Barat Bripka Anditya Munartono (35) gugur saat menyelamatkan seorang wisatawan yang nyaris tenggelam digulung ombak di Pantai Barat Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jumat.
Berdasarkan informasi, peristiwa tersebut terjadi ketika Bripka Anditya dan Bripka wahyu berenang bersama keluarga di sekitar Pos 4 Pantai Barat Pangandaran.
Baca juga: Gempa Pangandaran guncang Priangan Timur
Kedua anggota Polri tersebut melihat seorang gadis remaja Sevina Azahra (14) nyaris tenggelam digulung ombak, kemudian Bripka Anditya dan Bripka Wahyu memberikan pertolongan terhadap korban.
Namun, ombak besar dan arus yang kuat mengakibatkan Bripka Anditya, korban, dan seorang saksi Supri (48) terseret lebih jauh sekitar 40 meter dari bibir pantai, sedangkan Bripka Wahyu mampu menyelamatkan diri menggunakan boogie board,
Sementara itu, Bripka Anditya dan korban Sevina mampu dievakuasi kapal nelayan yang berada di sekitar lokasi kejadian, namun anggota Polri kelahiran Jakarta pada 31 Mei 1988 tersebut menghembuskan nafas terakhir saat perjalanan menuju Rumah Sakit Pandega, Pangandaran.
Petugas medis menyatakan korban meninggal dunia akibat tenggelam dan tidak ditemukan tanda kekerasan pada tubuh Bripka Anditya.
Baca juga: Pangandaran diguncang gempa magnitudo 5,0
Kapolres Pangandaran AKBP Mudjianto menyampaikan duka yang mendalam terhadap Bripka Anditya Munartono yang gugur saat menjalankan tugas mulia sebagai anggota Polri.
"Meskipun almarhum bukan anggota Polres Pangandaran, namun memiliki dedikasi kuat untuk menyelamatkan nyawa orang lain adalah cerminan nyata pengabdian anggota Polri kepada masyarakat," ujar AKBP Mudjianto.
Mudjianto menyebutkan Bripka Anditya memiliki keberanian dan pengorbanan menjadi teladan yang patut diapresiasi dan dikenang terutama menjaga nama baik institusi Polri.
Mudjianto menambahkan almarhum telah menunjukkan semangat Bhayangkara sejati dengan menempatkan kepentingan orang lain di atas keselamatan pribadi.
"Kami merasa kehilangan seorang pahlawan, semoga pengorbanan beliau menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu mengedepankan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat," tutur Mudjianto.
Baca juga: Getaran gempa berkekuatan 5,5 SR tidak berdampak kerusakan