Jakarta (ANTARA) - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo memberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta kepada anggota Polsek Pagerageung, Polres Tasikmalaya Kota Bripka Andithya Munartono yang gugur ketika menyelamatkan seorang gadis remaja Sevina Azahra yang hampir tenggelam di Pantai Pangandaran, Jawa Barat.
Almarhum Bripka Andithya Munartono mendapatkan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari pangkat sebelumnya menjadi Aipda Anumerta.
Baca juga: Heroik, Bripka Anditya gugur saat selamatkan remaja tenggelam di Pangandaran
"Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa Anumerta bagi personel Polri yang namanya tercantum dalam daftar lampiran keputusan ini, terhitung mulai tanggal 3 Januari 2025," bunyi petikan keputusan kenaikan pangkat tersebut dikutip di Jakarta, Sabtu.
Aipda Anumerta Andithya dimakamkan dengan upacara penghormatan yang dipimpin langsung Kapolres Tasikmalaya AKBP Joko Sulistiono di Desa Sukapada, Pagerageung, Tasikmalaya, pada Sabtu pagi sekitar pukul 09.30 WIB.
AKBP Joko juga menyampaikan santunan dari Kapolda Jawa Barat kepada keluarga Aipda Anumerta Andithya sebagai salah satu bentuk rasa duka mendalam atas kepergian tersebut.
Sebelumnya, anggota Polsek Pagerageung, Polres Tasikmalaya Kota, Bripka Andithya Munartono, meninggal dunia saat berupaya menyelamatkan seorang remaja Sevina yang hampir tenggelam di Pantai Barat Pangandaran pada Jumat (3/1) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca juga: Pangandaran diguncang gempa magnitudo 5,0
Kejadian tersebut berlangsung di depan Hotel Century, Pos 4 Penjaga Pantai Dusun Karangsari, Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Pada insiden tersebut, Bripka Andithya bersama rekannya, Bripka Wahyu, sedang berenang bersama keluarga di sekitar Pos 4 Pantai Barat Pangandaran. Mereka melihat seorang remaja Sevina hampir tenggelam digulung ombak.
Keduanya tanpa ragu memberikan pertolongan, namun arus laut yang kuat dan ombak besar membuat Bripka Andithya, Sevina, serta seorang saksi mata bernama Supri (48) terseret hingga 40 meter dari bibir pantai.
Bripka Wahyu mampu menyelamatkan diri menggunakan boogie board, sedangkan Bripka Andithya dan Sevina akhirnya diselamatkan oleh sebuah kapal nelayan yang kebetulan berada di lokasi.
Meski telah dilarikan ke RSUD Pandega, Bripka Andithya dinyatakan meninggal dunia di perjalanan. Berdasarkan keterangan pihak medis, ia meninggal dunia akibat tenggelam.
Baca juga: Getaran gempa berkekuatan 5,5 SR tidak berdampak kerusakan
Kapolres Pangandaran AKBP Mudjianto menyampaikan duka yang mendalam terhadap Bripka Anditya Munartono yang gugur saat menjalankan tugas mulia sebagai anggota Polri.
"Meskipun almarhum bukan anggota Polres Pangandaran, namun memiliki dedikasi kuat untuk menyelamatkan nyawa orang lain adalah cerminan nyata pengabdian anggota Polri kepada masyarakat," ujar AKBP Mudjianto.
Mudjianto menyebutkan Bripka Anditya memiliki keberanian dan pengorbanan menjadi teladan yang patut diapresiasi dan dikenang terutama menjaga nama baik institusi Polri.
Mudjianto menambahkan almarhum telah menunjukkan semangat Bhayangkara sejati dengan menempatkan kepentingan orang lain di atas keselamatan pribadi.
"Kami merasa kehilangan seorang pahlawan, semoga pengorbanan beliau menjadi inspirasi bagi kita untuk selalu mengedepankan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat," tutur Mudjianto.
Baca juga: Guncangan gempa Pangandaran dirasakan hingga Yogyakarta
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapolri naikkan pangkat Bripka Andithya yang gugur selamatkan turis