Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, Staf Ahli Bidang Teknologi Kesehatan sekaligus Chief of Digital Transformation Office (DTO) Kemenkes Setiaji menjelaskan penambahan fitur baru ini merupakan respons pemerintah untuk meningkatkan dukungan bagi korban kekerasan berbasis gender.
“Dengan fitur ini, SatuSehat Mobile diharapkan menjadi aplikasi yang inklusif. Tidak hanya dapat diandalkan untuk layanan kesehatan, melainkan juga untuk memberikan akses bantuan cepat terhadap isu-isu mendesak, seperti KDRT,” ujar Setiaji.
Untuk mengakses fitur kontak darurat tersebut, katanya, publik hanya perlu membuka aplikasi SatuSehat, kemudian memilih opsi Darurat KDRT untuk terhubung ke hotline layanan Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129. Selain itu aplikasi itu juga menyediakan fitur serupa untuk kontak Darurat Medis yang terhubung ke hotline 119.
Baca juga: Kemenkes: SATUSEHAT Logistik upaya efisiensi monitoring stok vaksin
Peluncuran fitur kontak darurat KDRT merupakan salah satu tindak lanjut dari kunjungan Wakil Menteri (Wamen) PPPA Veronica Tan ke DTO Space pada 30 Oktober lalu. Dalam kunjungan tersebut, katanya, dibahas potensi integrasi layanan antar-kementerian melalui pemanfaatan teknologi dan digitalisasi.
“Inisiasi ini sebagai bentuk upaya pemerintah memastikan semua layanan dapat diakses secara mudah dan efisien, sehingga dapat membantu, melindungi, serta memberdayakan masyarakat secara optimal, khususnya untuk perempuan dan anak,” kata Wamen Veronica dalam keterangan yang sama.
Veronica juga mengapresiasi keberadaan aplikasi SatuSehat sebagai aplikasi kesehatan yang mendukung peran ibu dan anak. Aplikasi ini memiliki berbagai fitur bermanfaat seperti pemantauan perkembangan kehamilan, sertifikat digital imunisasi rutin, hingga pencatatan tinggi dan berat badan untuk melihat pertumbuhan anak.
“Oleh karena itu Kementerian PPPA mengimbau perempuan dan anak untuk segera mengunduh SatuSehat Mobile. Karena di dalamnya banyak sekali fitur yang membantu bagi kesehatan serta kesejahteraan perempuan, ibu, dan anak,” ucapnya.
Baca juga: 8.362 faskes di Indonesia terkoneksi ke SATUSEHAT
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menjelaskan melalui inovasi teknologi pihaknya mendukung penuh Kementerian PPPA dalam upaya mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Dengan SatuSehat Mobile, selain bisa terhubung ke layanan SAPA 129, kini masyarakat juga bisa melakukan skrining kesehatan mental dan mendapatkan rekomendasi pelayanan kesehatan dengan mudah,” ujar Wamenkes.
Baca juga: Kemenkes: Akses darurat medis 119 kini bisa melalui SATUSEHAT Mobile