Tanjung (ANTARA) - Ratusan komunitas seni dan sanggar budaya di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan turut memeriahkan Tabalong Ethnic Festival (TEF) 2024 Reborn berupa pertunjukan satu malam sebagai ajang mengenalkan nilai-nilai budaya daerah yang mulai terlupakan.
Gelaran budaya hasil kolaborasi Perkumpulan Pusaka, Adaro Energy dan Pemkab Tabalong ini disuguhkan untuk mengobati kerinduan masyarakat "Bumi Saraba Kawa'" akan Tabalong Ethnic Festival yang sempat pakum selama lima tahun.
Baca juga: Anak muda Tabalong diskusi bersama Haji Sani
"TEF tahun ini dengan konsep pertunjukan satu malam melibatkan 130 komunitas seni dan kita harapkan bisa mengobati kerinduan masyarakat Tabalong," ungkap Direktur Eksekutif Perkumpulan Pusaka Firman Yusi di Tabalong, Minggu.
Selanjutnya TEF 2024 Reborn yang dilaksanakan di Taman Giat Tanjung ini diyakini dapat menemukan jati dirinya dan punya dampak lebih besar dibanding gelaran tahun sebelumnya.
"Selain menghibur Tabalong Ethnic Festival tahun ini juga dapat menginspirasi dengan berbagai inovasi yang telah dilakukan," ungkap CSR Section Head PT Adaro Indonesia Yuri Budhi Sujalmi.
Baca juga: Diskominfo Tabalong bangun BTS di enam desa
Penjabat Bupati Tabalong Hj Hamida Munawarah dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Disdik, Hasbi menyebutkan Tabalong Ethnic Festival telah menjadi wadah penting bagi kita untuk menampilkan keberagaman budaya, adat istiadat, serta seni tradisional yang menjadi identitas Kabupaten Tabalong.
"Saya sangat mengapresiasi adanya kata "Reborn" pada judul tahun ini, karena menunjukkan kita siap untuk bangkit dan berinovasi kembali untuk menampilkan dan mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Tabalong," jelas Hamida.
Selain itu memperkenalkan kepada generasi muda akan kekayaan warisan leluhur kita serta memperkokoh identitas lokal.
Baca juga: H Fani-Habib Taufani komitmen Kecamatan Jaro jadi pintu gerbang IKN
Ratusan komunitas seni meriahkan Tabalong Ethnic Festival 2024
Minggu, 3 November 2024 20:26 WIB
TEF tahun ini dengan konsep pertunjukan satu malam melibatkan 130 komunitas seni,