Disampaikan Kepala BPJAMSOSTEK Banjarmasin Murniati di Banjarmasin, Rabu, pihaknya telah melakukan rapat koordinasi terkait hal tersebut dengan tema "Optimalisasi kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi ekosistem desa di Kabupaten Barito Kuala".
Menurut dia, hadir pada rapat koordinasi itu jajaran pejabat di Pemda Barito Kuala hingga kecamatan dan kantor desa se-Kabupaten Barito Kuala.
Dikatakan dia, dalam kegiatan tersebut dilakukan pembahasan strategi dan langkah-langkah untuk mengoptimalkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan bagi ekosistem desa di Kabupaten Barito Kuala.
Murniati menjelaskan pentingnya rapat koordinasi ini dalam rangka memperluas cakupan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di wilayah kabupaten Barito Kuala.
"Dengan adanya kegiatan itu, kami berharap dapat menemukan solusi dan strategi yang efektif untuk meningkatkan jumlah peserta BPJS Ketenagakerjaan di dalam ekosistem desa di Kabupaten Barito Kuala. Perlindungan sosial bagi perangkat desa, RT, RW, BPD dan lainnya sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," ujarnya.
Baca juga: Perlindungan ketenagakerjaan dioptimalkan bagi ekosistem desa di Batola
Baca juga: Perlindungan ketenagakerjaan dioptimalkan bagi ekosistem desa di Batola
Menurut Murniati, kerjasama yang baik antara BPJS Ketenagakerjaan dan pemerintah daerah adalah kunci untuk mengoptimalkan program ini.
"Kami berkomitmen untuk terus bekerjasama demi kesejahteraan pekerja di desa, dengan meningkatnya kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan, pekerja di desa akan memiliki perlindungan yang lebih baik terhadap risiko sosial dan ekonomi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hidup mereka," kata Murniati.
Pertemuan tersebut menghasilkan rekomendasi yang konkret dan implementatif untuk meningkatkan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di ekosistem desa Kabupaten Barito Kuala, serta memperkuat perlindungan sosial bagi seluruh pekerja di wilayah tersebut.
BPJAMSOSTEK pun dalam komitmennya tersebut menyerahkan simbolis manfaat kepesertaan kepada tiga ahli waris dimana terdapat satu orang perangkat desa yang meninggal karena kecelakaan kerja serta 2 orang lainnya dari BPD dan RT yang meninggal dunia karena sakit dengan total santunan Rp404 juta.