Salah satunya gelar puncak apresiasi dan pameran hasil pengimbasan Festival Tunas Bahasa Ibu Tingkat Kota Banjarmasin di SDN Pasar Lama 1, Senin.
Baca juga: DPRD Banjarmasin sampaikan pandangan umum APBD 2025 capai Rp2,7 triliun
Baca juga: DPRD Banjarmasin sampaikan pandangan umum APBD 2025 capai Rp2,7 triliun
Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina yang hadir langsung pada kegiatan itu didampingi PLT Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin H Ahmad Baihaqi, menyampaikan apresiasi atas semangat siswa dan siswi untuk melestarikan bahasa daerah dengan kegiatan ini.
"Pemkot Banjarmasin melalui Disdik memberikan apresiasi sekaligus melihat langsung pameran hasil pembelajaran pengimbasan revitalisasi bahasa daerah ini," ujarnya.
Pengimbasan bisa diartikan proses berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam rangka perubahan pendidikan.
Dengan upaya yang sudah dilakukan sejauh ini, ucap Ibnu Sina, Kota Banjarmasin mendapat penghargaan Tunas Bahasa Ibu dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi RI pada 2024.
"Atas penghargaan itu, kegiatan yang dilaksanakan di SDN Pasar Lama 1 ini salah satu implementasinya," ujarnya.
Ibnu Sina menilai, berbagai karya siswa pada kegiatan ini menunjukkan adaptasi antara metode pembelajaran tradisional dan teknologi moderen.
Baca juga: Banjarmasin panen raya padi dengan metode baru penanaman
Baca juga: Banjarmasin panen raya padi dengan metode baru penanaman
"Ada tulisan tangan langsung kisah-kisah handap (cerita-cerita pendek), kemudian ada Bepandung (seni teater bercerita bahasa Banjar), ada juga yang menggunakan aplikasi dan barcode scan," tuturnya.
Menurut Ibnu Sina, ini menunjukkan bahwa teknologi pembelajaran sudah diadopsi oleh guru-guru. Jadi, tidak hanya manual seperti tulisan tangan saja, tetapi juga dari segi teknologi informasi.
Program revitalisasi bahasa daerah, lanjut Ibnu Sina, merupakan bagian dari inisiatif nasional yang diterapkan di seluruh Indonesia. Khusus di Banjarmasin, revitalisasi itu difokuskan pada pelestarian Bahasa Banjar.
"Dalam dunia pendidikan, kita mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, yaitu bahasa Banjar, serta mendorong penguasaan bahasa asing. Jadi, ini sudah lengkap," katanya.
Dengan adanya upaya tersebut, Ibnu Sina berharap, program revitalisasi dapat membawa manfaat besar bagi anak didik di Banjarmasin, baik dalam melestarikan budaya lokal maupun dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah-sekolah.