Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Selasa mengatakan, inflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,82 persen, sedangkan di Kota Tanjung inflasi mencapai 1,02 persen.
"Laju inflasi kumulatif di Banjarmasin bulan Desember 2016 terhadap bulan Desember 2015 sebesar 3,68 persen, sedangkan laju inflasi kumulatif di Kota Tanjung 2,18 persen," ujarnya.
Disebutkan, komoditas mengalami kenaikkan harga dengan andil inflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain telur ayam ras, angkutan udara, beras dan tarif telepon seluler.
Sedangkan, komoditas yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain emas perhiasan, udang basah, ikan papuyu (betok), buah melon dan biskuit.
Ia mengatakan, dari tujuh kelompok pengeluaran, enam kelompok mengalami kenaikkan indeks harga yakni kelompok bahan makanan 2,87 persen, makanan jadi, minuman dan rokok 0,15 persen.
Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,21 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,36 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,53 persen.
"Kelompok transpor, komunikasi dan olahraga sebesar 1,03 persen, dan satu kelompok mengalami penurunan indeks harga yakni kelompok sandang sebesar 0,62 persen," ucapnya.
Sementara, di Kota Tanjung komoditas yang mengalami kenaikkan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain daging ayam ras, kacang panjang, cabai rawit, jagung manis dan telur ayam ras.
"Komoditas di Kota Tanjung yang mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi antara lain beras, bayam, apel, sawi hijau dan kangkung," katanya.
Badan Pusat Statistik juga mencatat, indeks harga konsumen pada 82 kota tercatat 78 kota mengalami inflasi, dan empat deflasi. Inflasi tertinggi di Kota Lhokseumawe 2,25 persen.