"Spirit Idul Adha adalah mempererat silaturahmi dan menjadikan diri kita sebagai pribadi yang lebih baik serta terus berbuat baik," ujar Aditya pada sambutan sebelum shalat Ied di Lapangan Dr Murdjani, Senin.
Menurut Aditya, perayaan Idul Adha hendaknya menjadi momentum bagi setiap muslim untuk menjadi pribadi yang lebih baik dibandingkan masa sebelumnya sehingga bisa meraih kebahagiaan dunia dan akhirat.
Aditya menekankan, semangat Idul Adha mengajarkan kita menjadi insan yang peduli dengan orang lain melalui keringanan hati untuk bisa berbagi dan rela berkorban demi membantu sesama.
"Hari Raya Idul Adha juga menjadi cermin semangat gotong-royong dan solidaritas di tengah masyarakat dibuktikan melalui penyembelihan hewan kurban yang dikerjakan secara bersama-sama," ungkapnya .
Dikatakan Aditya, penyembelihan hewan kurban kemudian dagingnya dibagikan menjadi sarana untuk
berbagi dan berkorban sebagai salah satu jalan mewujudkan masyarakat agamis, harmonis, dan peduli.
Shalat Idul Adha 1445 Hijriah yang dilakukan di Lapangan Dr Murdjani diikuti ribuan jamaah dipimpin imam Ridwan Ikhsan dan khutbah oleh Ali Trigiyatno dengan tema memetik hikmah dari ibadah kurban.
"Banyak pelajaran yang bisa diambil dari Idul Adha yang juga dikenal hari raya kurban. Salah satunya adalah kita harus lebih cinta kepada Allah dibanding cinta terhadap makhluk," ucap Trigiyatno.
Ditambahkan, seperti dicontohkan Nabi Ibrahim AS yang telah untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail namun akhirnya diganti Allah dengan hewan kurban yang dilaksanakan hingga sekarang saat Idul Adha.
"Ibadah kurban yang ditandai dengan penyembelihan hewan kurban harus dapat dimaknai sebagai satu bentuk bersolidaritas sesama untuk saling berbagi dan bergotong royong satu sama lain," katanya.