Banjarmasin (ANTARA) - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Kalimantan Selatan (DJPb Kalsel) mengatakan provinsi setempat mendapatkan alokasi tambahan pupuk bersubsidi sekitar 70,93 persen untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Total pupuk bersubsidi tahun ini sekitar 51.630 ton, terdiri atas urea dan NPK. Sudah terealisasi sekitar 17.508 ton atau 33,91 persen,” kata Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi usai penyampaian kinerja fiskal daerah 2024 di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Ekonomi di Kalsel tumbuh 4,96 persen pada triwulan pertama
Syafriadi menyebutkan dari total alokasi pupuk bersubsidi hingga akhir April 2024, sekitar 34.122 ton pupuk yang belum disalurkan kepada masyarakat.
“Sisanya akan disalurkan pada triwulan selanjutnya. Tentunya kami berharap produksi pertanian semakin meningkat guna menopang ketahanan pangan nasional khususnya di Kalimantan Selatan,” tuturnya.
Selain subsidi pupuk, kata dia, Kalsel juga menerima subsidi beras, subsidi listrik, subsidi bahan bakar minyak (BBM) dan LPG.
Baca juga: Realisasi KUR di Kalsel capai Rp1,77 triliun
Dia menjelaskan untuk realisasi penyaluran, subsidi beras telah tersalurkan sebanyak 8.034,64 ton, subsidi listrik senilai Rp708,84 miliar. Lalu, subsidi BBM dengan jenis pertalite sebanyak 182.121 kilo liter, solar JBT (jenis BBM tertentu) sebanyak 78.621 kilo liter.
Kemudian untuk subsidi LPG 3 kilogram (PSO) telah terealisasi sebanyak 36.488 metrik ton.
“Beberapa subsidi yang diberikan kepada masyarakat di Kalsel ini merupakan dukungan dari APBN 2024,” ujar Syafriadi.
Baca juga: Kalsel terima THR Rp188,46 miliar bagi 36.249 pegawai