Kepala Kanwil DJPb Kalsel Syafriadi di Banjarmasin, Jumat, mengatakan realisasi penyaluran KUR ini sudah mencapai 10,09 persen dari target Rp5,69 triliun pada 2025.
Baca juga: Legislator apresiasi Bank Kalsel Cabang Batulicin tetapkan target KUR
“Menurut persentase realisasi penyaluran terhadap target, kinerja penyaluran KUR di Kalsel menempati peringkat pertama regional Kalimantan dan peringkat ke-13 nasional,” ujarnya pula.
Syafriadi menyebutkan dari total realisasi, KUR disalurkan secara konvensional senilai Rp553,03 miliar atau 96,24 persen dari total realisasi, dan disalurkan secara Syariah sebesar Rp21,63 miliar atau 3,76 persen.
“Saat ini, Kota Banjarmasin merupakan daerah penyaluran KUR tertinggi dengan nominal Rp114,38 miliar yang telah disalurkan kepada 1.719 debitur,” tuturnya.
Kemudian, Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi lembaga penyaluran KUR tertinggi dengan nominal mencapai Rp427,91 miliar bagi 8.927 debitur pada periode Januari-Februari 2025.
Baca juga: Neraca dagang internasional di Kalsel surplus Rp15,54 triliun
Syafriadi mengungkapkan meskipun BRI sebagai lembaga penyalur KUR tertinggi, namun tahun ini mengalami penurunan sebanyak 24,20 persen dari tahun sebelumnya dengan periode yang sama.
Di samping itu, pembiayaan Ultra Mikro (UMi) pada periode yang sama telah terealisasi sebesar Rp604,72 juta kepada 93 debitur yang seluruhnya disalurkan secara konvensional.
Syafriadi menuturkan, Provinsi Kalsel juga menduduki peringkat pertama regional Kalimantan dalam hal penyaluran pembiayaan UMi dan secara nasional berada di peringkat ke-10.
“Kota Banjarmasin menjadi daerah penyalur UMi tertinggi hingga saat ini, yakni sebesar Rp199 juta kepada 18 debitur,” ujar Syafriadi.
Baca juga: Kalsel sumbang Rp331,87 miliar ke negara dan daerah dari sektor lelang