"Laksana acara perpisahan kelulusan siswa di sekolah saja, sesederhana mungkin," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin Nuryadi di Banjarmasin, Selasa.
Menurut dia, Disdik sudah melakukan koordinasi dengan semua sekolah yang ada di bawah naungannya, yakni dari tingkat TK, SD dan SMP terkait acara perpisahan kelulusan siswa tahun ini.
"Dari jauh hari sudah kita sampaikan juga, kita sampaikan lagi ke sekolah-sekolah, saat ini sudah memasuki ujian akhir siswa di kelas akhir, masing-masing tingkatan," ujarnya.
Dia pun menyampaikan, bahwa acara kelulusan siswa sebenarnya tidak digelar pihak sekolah, namun dari komite sekolah dan orang tua siswa.
"Semua dari kesepakatan komite sekolah dan orang tua siswa untuk gelar acara perpisahan kelulusan ini, tapi diingatkan tetap sesederhana mungkin," ujarnya.
Meski pun sederhana, lanjut Nuryadi, tetap dibuat agar semua siswa yang lulus merasa bahagia dan memberikan kesan yang luar biasa bagi mereka.
Disampaikan pula anggota Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Mathari agar Pemkot Banjarmasin mengawasi pelaksanaan acara kelulusan siswa, sehingga tidak ada yang bermewah-mewah.
Mengapa jadi perhatian pihaknya di legislatif saat ini, lanjut Mathari, karena sering terjadi keluhan di kalangan masyarakat utamanya wali murid yang merasa sangat dibebani acara perpisahan anaknya lulus sekolah ini.
"Bahkan tidak jarang sampai ke telinga kami di dewan, ini harus dihindari," ujarnya.
Meskipun, ungkap dia, sudah disepakati dalam rapat dengan komite sekolah dan wali murid serta pihak sekolah akan ada acara perpisahan tersebut, namun kenyataannya banyak yang masih mengeluh.
"Kita harus maklumi lah, mungkin saat rapat itu orang tua siswa ada yang malu atau tidak berani menyampaikan pendapatnya, sehingga terpaksa setuju, namun sebenarnya dia sangat terbebani," ujarnya.
Apalagi, ungkap Mathari, acara perpisahan ini juga dibarengi dengan adanya studi tour, ini juga harus diperhitungkan betul kemampuan orang tua siswa jika dilaksanakan.
"Pada dasarnya semua itu hal yang sangat wajar sebenarnya, tapi yang jadi tidak wajar itu karena biayanya makin membebani orang tua siswa, ini yang jadi masalah," paparnya.