Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggandeng 17 kampus sebagai bentuk komitmen memberikan perlindungan terhadap perempuan dari ancaman kekerasan.
Wakil Wali Kota Banjarmasin Hj Ananda di Banjarmasin, Senin, menyampaikan, lembaga pendidikan, terutama perguruan tinggi penting terlibat langsung dalam upaya melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan.
Baca juga: Banjarmasin tetapkan tiga jalan penanganan awal kabel semrawut
"Apalagi di sini ada sebanyak 17 perguruan tinggi yang tentunya sangat diharapkan perannya untuk menciptakan kota ini ramah dan aman bagi perempuan," ujarnya.
Dia pun mengapresiasi komitmen seluruh perguruan tinggi di Banjarmasin yang dituangkan dalam bentuk perjanjian kerja sama (PKS) sejak 2024 bersama pemerintah kota terkait perlindungan terhadap perempuan.
"Perguruan tinggi tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu, tetapi juga lingkungan yang seharusnya aman, setara dan bebas dari segala bentuk kekerasan, terutama terhadap perempuan," katanya.
Sehingga, ucap Ananda, komitmen bersama ini bertujuan untuk membangun sinergi antara pemerintah daerah dan dunia akademik dalam menciptakan kampus yang ramah dan aman, khususnya bagi perempuan.
"Sudah banyak kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di kota ini, saatnya kita kuatkan upaya untuk pencegahan dengan berbagai cara," katanya.
Baca juga: Pemkot Banjarmasin tunggu petunjuk pusat soal sekolah gratis
Salah satu cara yang dilakukan Pemkot Banjarmasin dan perguruan tinggi adalah membentuk satgas pencegahan dan penanganan kekerasan di lingkungan perguruan tinggi.
Pemkot Banjarmasin, ungkap dia, melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Banjarmasin menggelar diskusi dengan Satgas tersebut, guna menguatkan peran bersama tahun ini.
Ananda menekankan pentingnya peran satgas dalam membangun budaya kampus yang menghargai hak asasi, menjunjung tinggi kesetaraan gender dan nilai-nilai kemanusiaan.
"Banjarmasin punya pelayanan 24 jam dengan call center 112, itu telpon bebas pulsa dan bisa mengadukan apa saja termasuk kekerasan kepada perempuan dan anak," ucapnya.
Dia pun berharap kegiatan diskusi hari ini menjadi wadah pertukaran pengetahuan dan penguatan jejaring antar-satgas, serta ruang refleksi untuk terus memperbaiki sistem perlindungan di kampus maupun masyarakat luas.
Baca juga: Banjarmasin perkuat alat berat amfibi pembersih sungai