Banjarmasin (ANTARA) - Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Kalimantan Selatan (BKKBN Kalsel) mengupayakan percepatan penurunan kasus stunting melalui Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Program "Bangga Kencana" 2024.
Bangga Kencana singkatan dari Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana, yaitu program untuk memperkuat sistem informasi keluarga secara terintegrasi.
Baca juga: Desa Kampung Baru wakili Kalsel pada Kampung Keluarga Berkualitas Nasional 2024
Turut hadir pada acara tersebut, yakni Kepala BKKBN Pusat dokter Hasto Wardoyo, Sekretaris Daerah Provinsi Kalsel Roy Rizali Anwar mewakili Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin, anggota Forkopimda/mewakili, dan pejabat terkait lainnya di Banjarmasin, Kamis.
dokter Hasto menuturkan Gubernur Kalsel mengajak semua para pemangku kepentingan pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota, serta para mitra strategis untuk meningkatkan kolaborasi dan sinergi sekaligus penguatan komitmen.
Diingatkan dokter Hasto, Presiden Joko Widodo menargetkan penurunan angka stunting menjadi 14 persen pada 2024, sehingga seluruh pemegang kebijakan harus berkolaborasi memenuhi target tersebut termasuk kementerian/lembaga pemerintah, BKKBN, pemerintah daerah, dan seluruh sektor terkait.
Tercatat jumlah stunting di Kalsel masih harus ditekan untuk mencapai target yang diharapkan.
Baca juga: BKKBN Kalsel sosialisasikan bangga kencana percepat penurunan stunting
Berdasarkan data SSGI pada 2021, prevalensi stunting di Kalsel mencapai 30 persen, kemudian turun menjadi 24,6 persen pada 2022, sehingga perlu upaya keras untuk menurunkan hingga 14 persen pada 2024.
Rakerda tersebut dianggap penting bagi masa depan anak bangsa, terlebih Indonesia memasuki fase puncak bonus demografi pada 2035-2045.
Keuntungan dari bonus demografi, diungkapkan dokter Hasto bisa dirasakan ketika kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) meningkat. Sedangkan keluarga, merupakan pintu utama untuk meningkatkan mutu SDM.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel Ramlan menyebutkan rakerda tersebut diikuti sekitar 100 peserta untuk meningkatkan sinergi dan koordinasi semua pihak terkait sebagai upaya percepatan penurunan stunting di Kalsel dan penguatan komitmen.
Ramlan mengungkapkan rakerda diisi pengukuhan Bapak Asuh Anak Stunting, penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja BKKBN Kalsel bersama mitra, penyerahan dana alokasi khusus secara simbolis kepada bupati/walikota se-Kalsel, serta penyerahan penghargaan kepala Pemprov Kalsel kategori Mitra Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting 2023, dan penerima lainnya.
Baca juga: BKKBN Kalsel gelar layanan kontrasepsi jangka panjang
BKKBN Kalsel gulirkan "Bangga Kencana" guna percepat penurunan stunting
Kamis, 18 April 2024 22:51 WIB