Banjarbaru (ANTARA) - Korem 101/Antasari jajaran Kodam VI Mulawarman memberdayakan petani dan masyarakat terlibat pengelolaan 500 hektare lahan dengan berbagai jenis tanaman untuk menyukseskan program ketahanan pangan nasional.
Komandan Detasemen Perhubungan Korem 101/Antasari Mayor CKE Angga Nugraha di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis, menyebutkan Korem 101/Antasari membuka lahan dengan luas 100 hektare pada tahan pertama yang berlokasi di Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru.
Baca juga: Danrem perintahkan Tim LTT identifikasi potensi tanam
“Ada empat blok yang disiapkan dengan rencana jenis tanaman yang berbeda-beda. Pembukaan lahan ini bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kalsel, kelompok tani, mahasiswa, dan masyarakat,” ujarnya.
Mayor Angga menuturkan masyarakat diperbolehkan menggunakan lahan dengan tanaman produktif pada empat blok lahan, yakni Blok I sebagai area persawahan dengan jenis tanaman padi. Kemudian Blok II singkong, jagung, peternakan dan perikanan.
Lalu di Blok III sebagian ditanami jagung, singkong, dan pohon-pohon besar untuk penghijauan. Sedangkan di Blok IV ditanami bibit kopi lokal Kalimantan, yakni Kopi Liberika.
“Untuk area Blok IV ini saya sendiri sebagai koordinatornya, kami sudah menyiapkan lahan ketahanan pangan terpadu sekitar empat hektare sebagai tahap pertama penanaman bibit kopi secara simbolis bulan depan yang akan diresmikan oleh Panglima Kodam (Pangdam) VI Mulawarman, Bapak Brigjen TNI Tri Budi Utomo,” ujar dia.
Pada lahan Blok IV, telah disiapkan 1.000 batang bibit kopi lokal Kalimantan (kopi lahan gambut jenis Liberika) sebagai tahap awal. Komoditas ini merupakan unggulan daerah sehingga harapan besar menanti untuk menjadikan Kalsel sebagai penyangga kopi di Kalimantan.
Ia juga mengatakan program itu murni untuk ketahanan pangan sehingga masyarakat tidak akan dikutip biaya sewa lahan atau gratis. Namun, tetap mematuhi aturan yang diberlakukan Korem 101/Antasari.
Baca juga: Luas tambah tanam Kalsel meningkat
Untuk hasil pertanian nanti, kata Mayor Angga, petani tidak perlu lagi menjual hasil panen ke luar daerah karena pihaknya akan menyiapkan pasar khusus sebagai tempat menjual hasil pertanian, yakni Pasar Segar yang rencana berlokasi di sekitar Kota Banjarbaru.
Dia menjelaskan program tersebut merupakan program ketahanan pangan terpadu yang diinstruksikan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Panglima TNI, serta KSAD, dalam rangka menyiapkan Kalimantan Selatan sebagai penyangga pangan Kalimantan khususnya di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Lahan ini memiliki potensi untuk dikembangkan, sehingga ke depan seiring berkembangnya lahan ketahanan pangan terpadu ini, akan dijadwalkan kedatangan Bapak KSAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak untuk meresmikan pembukaan lahan ini,” tutur Mayor Angga.
Selain itu, ia juga mengungkapkan lahan mati tersebut tadinya merupakan lahan eks kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang sempat terjadi pada musim kemarau tahun lalu.
Baca juga: Tahun 2015 Produksi Ditarget 2,4 Juta Ton
Oleh karenanya, Komandan Korem 101/Antasari Brigjen TNI Ari Aryanto dengan seizin pimpinan serta keterlibatan lembaga terkait, mencetuskan gagasan menjadikan lokasi tersebut sebagai lahan ketahanan pangan terpadu yang tersentralisasi.
Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalsel Dwi Putera Kurniawan menyambut dengan baik program ketahanan pangan yang diinisiasi oleh jajaran Korem 101/Antasari tersebut.
Menurut dia, program ketahanan pangan terpadu itu akan memberikan dampak positif terhadap bangkitnya kesejahteraan ekonomi petani lokal, khususnya komoditas yang berkaitan dengan ciri khas Kalimantan Selatan.
“Apalagi hasil pertanian nanti dijual ke sesama orang lokal Kalsel. Artinya, ekonomi akan semakin hidup setelah lahan ini nanti menghasilkan,” ujar Dwi.
Baca juga: Gelar Posko Ketahanan Pangan TNI