Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Korem 101 Antasari menggelar posko ketahanan pangan di tiap kodim untuk menunjang program swasembada pangan pemerintahan Joko Widodo pada 2017 mendatang.
"Kami menggelar posko ketahanan pangan di tiap Kodim," kata Komandan Korem Kolonel Inf M Abduh Ras saat silaturahmi dengan insan pers, Rabu (18/3).
Silaturahmi Korem 101 Antasari diupimpin langsung Danrem Kolonel Inf M Abduh Ras dengan isan pers Kalimantan Selatan di aula 5 Oktober Makorem 101 Antasari, Selasa (18/3).
Penjabaran program pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk mencapai swasembada pangan di tahun 2017 dituangkan TNI-AD yang dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam sebuah memorandum of understanding (MoU) dengan Kementan dan kementerian terkait lainnya di Pangkalanbun empat bulan lalu.
Beberapa hal yang di lakukan Korem 101 Antasari untuk mendukung program tersebut diantaranya memberikan pelatihan pertanian terpadu kepada anggota Babinsa, membangun cluster-cluster pertanian di berbagai tempat, merencanakan tanan panen serentak untuk meningkatkan nilai produksi.
Program swasembada pangan 2017 tidak serta merta mudah di wujudkan karena berbagai hambatan di lapangan seperti minat masyarakat di dunia pertanian yang kurang, penggunaan lahan lebihi condong ke usaha perkebunan kelapa sawit dan tambang, peralatan pertanian, pupuk, bibit serta kondisi iklim yang berubah.
Dengan pembangunan posko ketahanan pangan di tiap Kodim diharapkan mampu memberikan bantuan kepada masyarakat dalam bidang pertanian.
Seperti diketahui luas lahan di Kalimantan Selatan mencapai 497.971 hektar dimana hasil pertanian mencapai 1,2 juta ton pertahun, sementara kebutuhan 500 ribu sehingga mendapat surplus pangan sebesar 715 ribu ton pertahun.
"Bersama Pemkab Hulu Sungai Selatan kita telah mencetak sawah baru 150 hektar dengan optimalisasi mencapai 210 hektar," tambah M Abduh Ras.
Tersedianya lahan 900 hektar di lingkungan Batalyon 623 Sungai Ulin tidak luput dari program ini, yaitu penanaman jagung seluas 60 hektar di tahun 2014, dan akan tingkatkan menjadi 200 hektar lagi di tahun 2015 hingga mencapai 900 hektar di tahun 2017 mendatang.