Banjarmasin (ANTARA) - Polda Kalimantan Selatan dan Polres jajaran mengerahkan sebanyak 3.583 personel mengamankan arus mudik Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah pada jalur perairan Kalsel.
"Kami juga dibantu unsur maritim yang dikomando Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) sehingga total ada 4.448 petugas gabungan disiagakan," kata Kapolda Kalsel Irjen Pol Winarto di Banjarmasin, Kamis.
Untuk memberikan pelayanan terhadap pemudik di setiap pelabuhan atau dermaga, Polda Kalsel dan Polres jajaran mendirikan 20 Pos Pengamanan, 17 Pos Pelayanan dan tiga Pos Terpadu.
Winarto mengaku sebagian masyarakat Kalsel masih menggunakan jasa angkutan air dikarenakan geografis yang sebagian besar wilayah perairan baik perairan pedalaman ataupun antar pulau.
Oleh karena itu, selain pengamanan pemudik jalur darat dan udara pihaknya juga mengoptimalkan pengerahan personel untuk jalur perairan.
"Makanya dalam rakor hari ini kita sinergikan semua unsur agar lebih lancar di lapangan dan masyarakat yang menjalani mudik tetap mematuhi arahan petugas demi keamanan dan kenyamanan bersama," jelas Kapolda kepada wartawan usai membuka Rapat koordinasi unsur maritim di Kalsel dalam rangka pengamanan mudik Lebaran tahun 2024 di Aula Bhayangkari Mathilda Batlayeri Mapolda Kalsel.
Sementara Direktur Polairud Polda Kalsel Kombes Pol Andi Adnan Syafruddin dalam laporannya menyampaikan pengamanan jalur perairan untuk arus mudik terus dievaluasi dari tahun ke tahun.
Dia menyebut dalam tiga tahun terakhir terjadi kenaikan kecelakaan laut selama arus mudik dari dua kasus di 2021 menjadi tiga kasus 2022 dan empat kasus 2023.
Kemudian masih terdapat sejumlah dermaga dan kapal tanpa izin beroperasi sehingga rawan memicu terjadinya gangguan keamanan dan menimbulkan korban jiwa jika sampai terjadi laka air akibat operator kapal tidak mematuhi standar operasional prosedur (SOP) keselamatan pelayaran.
"Kami berharap semua kapal melayani pemudik tahun ini laik laut dan mematuhi SOP keselamatan pelayaran termasuk penyiapan kapal cadangan jika terjadi lonjakan penumpang," katanya.
Andi pun memastikan dalam operasi pengamanan arus mudik jalur perairan lebih mengedepankan upaya preemtif dan preventif dengan harapan masyarakat dapat terus teredukasi, sehingga kegiatan pulang ke kampung halaman menjadi momen membahagiakan bukan sebaliknya menimbulkan bencana.