Banjarmasin (ANTARA) - Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Banjarmasin Zul Fahmi Marola meminta Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) segera membentuk Satuan Tugas (Satgas) Anti Premanisme.
Melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Selasa, Zul Fahmi mendesak Polda Kalsel membentuk Satgas Anti Premanisme terkait insiden penganiayaan yang menimpa seorang petugas Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kota Banjarmasin bernama Abrar pada Senin kemarin.
Baca juga: Polres HST bekuk wanita terlibat pungli di Pasar Agrobisnis Barabai
Zul Fahmi menuturkan peristiwa tersebut tertuang pada Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) Nomor: LP/B/114/V/2025/SEKTOR BJM SELATAN/RESTA BJM/POLDA KALSEL.
"Korban melaporkan bahwa dirinya dianiaya seorang pria yang mengakibatkan luka pecah pada bibir atas dan bawah sebelah kiri, nyeri di bagian rahang, serta mual, " ungkap Zul Fahmi.
Zul Fahmi menegaskan insiden itu merupakan peringatan serius terhadap potensi praktik premanisme di tengah masyarakat, bahkan di tempat resmi milik negara, terlebih terduga pelaku mengaku sebagai organisasi kemasyarakatan (Ormas) dan memiliki bekingan yang sangat kuat.
“Apa yang menimpa saudara Abrar merupakan sinyal bahaya bagi keamanan masyarakat. Jika di kantor pemerintahan saja bisa terjadi penganiayaan, bagaimana dengan masyarakat umum di luar sana, kini saatnya Polda Kalsel membentuk Satgas Anti Premanisme,” tegas Zul Fahmi.
Baca juga: Polda Kalsel gulung 135 tersangka aksi premanisme
AMPI Kota Banjarmasin juga menyerukan keterlibatan seluruh unsur masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan, tokoh masyarakat, dan pemerintah daerah) untuk memerangi segala bentuk premanisme berkedok ormas, kekerasan, intimidasi yang berpotensi mengganggu kenyamanan aktivitas. masyarakat.
Zul Fahmi menambahkan pembentukan Satgas Anti Premanisme sebagai langkah strategis untuk melindungi masyarakat luas dari praktik kekerasan dan premanisme.
“AMPI Kota Banjarmasin akan terus mengawal proses hukum kasus tersebut dan meminta kepada pihak yang berwajib segera menindak pelaku kekerasan serta dalang di balik kekerasan, serta memastikan agar keadilan ditegakkan." tegasnya.
Ia juga mengharapkan atensi lebih dari politis senior Partai Golkar Kalsel untuk mengawal kasus tersebut secara serius.
"Masyarakat berhak merasa aman dan bebas dari ancaman premanisme,” demikian Zul Fahmi.
Baca juga: Kapolresta Banjarmasin: Tak ada ruang premanisme berkedok ormas