Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata Ahmad Yani Makkie di Banjarbaru, Senin mengatakan, Banjarbaru Ramadhan Festival 2024 mengusung tema Spread the Joy of Ramadhan.
"Banjarbaru Ramadhan Festival 2024 atau Pasar Wadai Ramadhan Juara digelar selama 26 hari Ramadhan, kemungkinan besar dimulai sejak tanggal 12 Maret hingga tanggal 6 April 2024," ujar Yani Makkie.
Menurut Yani, konsep BRF 2024 merupakan permintaan langsung Wali Kota Muhammad Aditya Mufti Ariffin sesuai visi Banjarbaru Maju, Agamis dan Sejahtera sehingga menonjolkan nilai religius.
"Sesuai arahan wali kota, konsepnya banyak melibatkan anak-anak atau pelajar sehingga digelar tadarus Al Qur'an, Tahfiz Qur'an, lomba dai cilik, Habsyi, hingga berbuka bersama anak yatim piatu," sebutnya.
Ditekankan Yani, selain kegiatan bernuansa Islami dan religius, BRF 2024 juga melibatkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan binaan dari program RT Mandiri.
Dijelaskan, program Rukun Tetangga Mandiri adalah program unggulan wali kota berupa pemberdayaan masyarakat yang diberikan bantuan modal untuk pengembangan usaha sesuai potensi wilayahnya.
"Sebanyak 20 stand disiapkan untuk pelaku UMKM binaan RT Mandiri yang merupakan perwakilan dari 20 kelurahan di Kota Banjarbaru tanpa dikenakan biaya atau gratis selama pelaksanaan BRF," ungkapnya.
Dikatakan, tata letak atau zonasi pedagang diatur sedemikian rupa sebagai upaya memelihara sekaligus menjaga nilai-nilai budaya Pasar Wadai yang sudah diselenggarakan secara turun temurun.
"Konsep pelaksana kegiatan, tata letak stand dibagi berbagai kategori dimana lebih dari separo stand jenis jualannya wadai/takjil dan masakan Banjar yang memang selalu diminati saat bulan Ramadhan," kata dia.
Event Director Serikart Organizer Muhammad Rifani selaku pelaksana BRF24 menambahkan, tata letak zonasi stand atau pedagang dibagi menjadi lima kategori dasar yang disesuaikan penempatannya.
Disebutkan, zonasinya terbagi pedagang wadai atau takjil, zonasi masakan Banjar ringan, zonasi untuk masakan Banjar basah dan masakan nusantara, serta zonasi bagi UMKM kuliner dan non kuliner yang variatif.
"Sesuai arahan dan atensi Pemkot Banjarbaru, komposisi zonasi atau jenis jualan memenuhi 70 persen kuliner berupa masakan khas Banjar atau nusantara dan 30 persen untuk kategori reguler," ujarnya.
Ditambahkan, tingkat keterisian stand pedagang sejak pendaftaran dibuka, Kamis (22/2/2024) atau baru dua hari dibuka sudah sekitar 65-70 persen yang terisi dan diharapkan terisi penuh seiring waktu.
"Jumlah keseluruhan stand yang disediakan khusus bagi pedagang 226 buah terbagi lima kategori dan hingga Jumat (23/2) malam belum terisi sekitar 40 stand namun bisa terus berkurang," katanya.