Sekretaris Komisi III bidang pembangunan dan infrastruktur DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) H Riswandi SIP mengemukakan itu usai rapat dengar pendapat (RDP) dengan manajemen PT Angkasa Pura (AP) I Cabang Banjarmasin, Selasa.
"DPRD Kalsel, terutama kami Komisi III yang juga membidangi perhubungan siap mengawal perjuangan agar Bandara Sjamsudin Noor (27 kilometer utara Banjarmasin) masuk dalam PSN," tegasnya menjawab Antara Kalsel.
Dengan masuknya ke dalam PSN, lanjut anggota DPRD Kalsel tiga periode itu, ada jaminan pemerintah untuk percepatan pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor yang sudah sejak lama menjadi dambaan masyarakat setempat.
"Lebih dari itu, dengan masuknya ke dalam PSN juga merupakan jaminan pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor yang berkedudukan di Kota Banjarbaru, Kalsel tersebut tidak akan batal, dan masyarakat tak perlu was-was lagi," lanjutnya.
Sebagai contoh pembangunan pengembangan Bandara A Yani Semarang, Jawa Tengah dan Ade Sucipto Yagyakarta, masuk PSN, sehingga pelaksanaanya bisa lebih cepat bila dibandingkan Bandara Sjamsudin Noor yang tidak masuk PSN.
"Memang dari pengalaman selama ini, rencana pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor selalu tertunda, karena kurangnya perhatian pemerintah atau hanya murni sebagai program AP," demikian Riswandi.
Sementara itu, General Manager PT AP I Cabang Banjarmasin Handy Heryudhitiawan mengaku heran, mengapa Bandara Sjamsudin Noor tidak masuk PSN, padahal Bandara A Yani Semarang dan Ade Sucipto Yogyakarta sama-sama berada dalam satu manajemen Angkasa Pura.
"Namun melalui Kementerian Perhubungan serta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sekitar enam bulan lalu kita juga sudah mengusulkan agar Bandara Sjamsudin Noor masuk dalam PSN," katanya didampingi pemimpin proyek (pimpro) pembangunan pengembangan bandara tersebut, Taochid..
Karena, menurut dia, Bandara Sjamsudin Noor tidak jauh berbeda dengan Bandara A Yani Semarang, baik frekwensi penerbangan maupun pengguna jasa angkutan udara, sehingga wajar pula masuk PSN.
"Oleh sebab itu, kami mengapresiasi dan terimasih atas perhatian serta dukungan semua pihak terhadap rencana pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor," demikian Handy..
Kedatangan manajemen PT AP I Cabang Banjarmasin ke DPRD Kalsel untuk klarifikasi perkembangan rencana pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor yang sudah ada sejak pemerintahan Hindia Belanda, namun kurang berkembang pesat.
Rencana pembangunan pengembangan Bandara Sjamsudin Noor terbagi dua paket I dan II dengan total pembiayaan sekitar Rp2,2 triliun.
Kini sedang proses lelang paket II antara lain pembangunan apron serta sarana dan prasarana penunjang lainnya dengan pembiayaan sekitar Rp900 miliar, yang diharapkan November mendatang sudah bisa memulai pekerjaan.
Sedangkan paket I antara lain pembangunan terminal penumpang serta sarana dan prasarana lainnya dengan perkiraan pembiayaan Rp1,3 triliun, kini juga sedang persiapan lelang.