Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalsel Hanifah Dwi Nirwana di Banjarbaru, Rabu, menyampaikan peringatan Hari Gerakan Satu Juta Pohon pada 10 Januari bertujuan untuk meningkatkan kesadaran penting melestarikan pohon dan menyelamatkan hutan.
Baca juga: Kemenko PMK dan Polri tanam sejuta pohon di Kalsel
Kegiatan itu dilakukan secara serentak melibatkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Kalsel.
Baca juga: Kemenko PMK dan Polri tanam sejuta pohon di Kalsel
Kegiatan itu dilakukan secara serentak melibatkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Kalsel.
Dinyatakan Hanifah, kegiatan ini tidak hanya sebatas penanaman pohon, tetapi juga untuk menciptakan area yang lebih hijau dan berkelanjutan terutama di wilayah TPAS Regional Banjarbakula, Banjarbaru.
TPAS Regional Banjarbakula merupakan fasilitas persampahan yang meliputi lima daerah, yakni Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala dan Kabupaten Tanah Laut yang disingkat Banjarbakula.
TPAS Regional Banjarbakula yang diresmikan Presiden Joko Widodo pada 2020 memiliki lahan yang cukup luas untuk ditanami pepohonan.
Baca juga: Gubernur Kalsel hijaukan areal Bandara Syamsudin Noor
Baca juga: Gubernur Kalsel hijaukan areal Bandara Syamsudin Noor
"Kita memanfaatkan lahan yang tersedia untuk ditanami, di antaranya dengan bibit pohon buah-buahan seperti kelengkeng, mangga, alpukat dan durian," ungkap Hanifah.
Menurut dia, Pemprov Kalsel terus melakukan upaya penghijauan lahan kritis dengan gerakan intensif menanam pohon yang diinisiasi Gubernur H Sahbirin Noor, yakni "Revolusi Hijau".
"Revolusi Hijau" dicetuskan Gubernur Kalsel sejak 2017 dengan menggalakkan menanam dan terus menanam, hingga lahan kritis di Kalsel terus berkurang signifikan.
Data Pemprov Kalsel menunjukkan pada 2013 lahan kritis di provinsi itu seluas 640 ribu hektare dan pada 2022 tinggal 450 ribu hektare.
Baca juga: Ekspedisi Meratus 2023 tanam 1.000 pohon produktif
Baca juga: Ekspedisi Meratus 2023 tanam 1.000 pohon produktif