Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor melakukan penghijauan dengan menanam seribu lebih pohon di areal Bandara Internasional Syamsuddin Noor Banjarmasin, di Kota Banjarbaru, Jumat.
Gubernur menyebutkan, kegiatan ini merupakan gerakan revolusi hijau yang dimulai sejak 2017 hingga kini terus digalakkan dengan menanam dan terus menanam.
Baca juga: Peristiwa Kalsel kemarin, Basarnas evakuasi tiga warga celaka hingga Karhutla
Baca juga: Peristiwa Kalsel kemarin, Basarnas evakuasi tiga warga celaka hingga Karhutla
"Aksi penanaman pohon yang dilaksanakan kiranya tidak sekadar mencapai target kuantitas, tetapi harus mampu menggerakkan dan merubah perilaku masyarakat dengan penuh kesadaran untuk turut berperan serta dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon," ujarnya.
"Semakin banyak pihak yang terlibat dalam menanam maka semakin cepat pula kita menghijaukan kembali Banua Kalsel," ujarnya lagi.
Gubernur yang lebih akrab disapa Paman Birin ini sangat bersyukur dengan keterlibatan pihak terkait dalam penanaman pohon hari ini sebagai upaya berkelanjutan dari gerakan revolusi hijau.
"Memang penghijauan yang terus digalakkan melalui gerakan revolusi hijau mendapat dukungan dari berbagai pihak," ujarnya.
Menurut Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan Fathimatuzzahra, aksi penanaman pohon yang dipimpin gubernur di areal Bandara Internasional Syamsuddin Noor lebih 1.600 pohon.
Adapun jenis pohon yang ditanam untuk menghijaukan areal bandara yang kondisi masih banyak lahan semak belukar tersebut, yakni, mahoni, pulai dan bintaro.
Baca juga: Syamsuddin Noor Airport asked to reduce flights
Baca juga: Syamsuddin Noor Airport asked to reduce flights
Menurut dia, gerakan revolusi hijau Kalsel sudah menjadi project program pelestarian lingkungan secara nasional.
Karena, ungkap dia, gerakan revolusi hijau Kalimantan Selatan berhasil menghilangkan ratusan ribu hektare lahan kritis sejak digalakkan pada 2017.
Karena dari data pada 2013 lahan kritis di Kalsel seluas 640 ribu hektare, sejak dilaksanakan gerakan revolusi hijau dari 2017 hingga 2018 turun menjadi 522 ribu hektare lahan kritis, dan hingga 2022 tinggal 450 ribu hektare.
"Dengan terus ditingkatkannya gerakan revolusi hijau oleh gubernur, maka lahan kritis di Kalsel terus menurun, target pertahun minimal 20 ribu hektare dihijaukan," tuturnya.
Baca juga: Frekuensi penerbangan Bandara Syamsuddin Noor diminta dikurangi
Baca juga: Frekuensi penerbangan Bandara Syamsuddin Noor diminta dikurangi