Rantau (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, memprioritaskan langkah mitigasi banjir dengan memperkuat perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi sungai, serta perbaikan tanggul di sejumlah wilayah rawan genangan.
“Langkah pencegahan yang kami lakukan meliputi perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi sungai, serta perbaikan tanggul dan tebing sungai yang mengalami kerusakan,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tapin Yustan Azidin di Rantau, Kabupaten Tapin, Rabu.
Ia mengatakan peta wilayah rawan banjir terakhir diperbarui pada 2022. Berdasarkan data tersebut, terdapat sekitar 20 titik rawan yang tersebar di beberapa kecamatan.
"Diantaranya Lokpaikat, Bataratat, Bitahan, Perintis Raya, Lumbu Raya, Banua Halat Kanan, Rangda Malingkung, Raya Belanti, Binuang, Tandui, Tatakan, Tambarangan, Sawang, Sungai Bahalang, Hiyung, Parigi, Masta, Serawi, dan Pematang Karangan," katanya.
Ia menambahkan, kegiatan normalisasi sungai dan perbaikan saluran drainase juga termasuk dalam program rutin tahunan yang terus dijalankan untuk mengantisipasi banjir saat curah hujan meningkat.
Yustan menyebutkan, Dinas PU Tapin secara berkala berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melakukan pengecekan kondisi ruas sungai di wilayah rawan.
Sebagai langkah tanggap darurat, kata dia, pihaknya membuka mekanisme pelaporan cepat jika terjadi sumbatan atau kerusakan saluran air.
“Laporan bisa disampaikan langsung melalui pesan WhatsApp atau secara lisan kepada petugas pintu air, pengawas wilayah, hingga kepala bidang,” jelasnya.
Yustsan mengungkapkan meski menghadapi keterbatasan anggaran akibat defisit dua tahun terakhir, Dinas PU Tapin tetap menjaga agar program mitigasi banjir tetap berjalan.
“Kami melakukan penyesuaian kebutuhan prioritas, tetapi memastikan anggaran tetap dialokasikan pada program yang penting di saat seperti ini,” ujarnya menambahkan.
Langkah adaptif tersebut, ucap Yustan, diharapkan mampu menjaga ketahanan infrastruktur dan mengurangi risiko banjir di tengah tingginya curah hujan yang melanda sejumlah wilayah Tapin.
