Rantau (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan mulai memetakan kawasan rawan banjir menjelang memasuki musim hujan dan berakhir musim kemarau pada 2023.
Kepala BPBD Tapin Raniansyah mengungkapkan saat ini sudah mulai peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.
"Antisipasi banjir, kita bersiap melakukan pemetaan daerah rawan untuk langkah mitigasi bencana, " ungkap Raniansyah kepada ANTARA di Rantau, Minggu.
Baca juga: Sebanyak 1.492 warga Tapin dievakuasi karena banjir
Raniansyah mengungkapkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan mulai terjadi peralihan musim kemarau dan hujan pada Oktober 2023.
"Beberapa hari terakhir hujan di Tapin. Merata di daerah Kalsel," ujarnya.
Baca juga: Bendungan Tapin berhasil cegah banjir
Berdasarkan peta titik rawan milik BPBD pada 2022, potensi bencana banjir meliputi 22 desa dan kelurahan dari tujuh kecamatan.
Desa Rantau Kanan, Kupang, Banua Halat Kiri dan Banua Halat Kanan di Kecamatan Tapin Utara, Desa Tamberangan, Lawahan, Tatakan dan Tandui (Kecamatan Tapin Selatan).
Selanjutnya, Desa Bungur, Bungur Baru, Sabah, Linuh, Sabah, Timbung, Kalumpang, Rantau Bujur dan Banua Padang (Kecamatan Bungur) dan Desa Raya Belanti, Binuang, Karangan Putih dan Pulau Pinang (Kecamatan Binuang).
Desa Miawa (Kecamatan Piani), serta Desa Gadung dan Masta (Kecamatan Bakarangan).
Baca juga: Banjir di Tapin surut, 3.712 jiwa terdampak