Melestarikan pepohonan raksasa di Geopark Hutan Hujan Tropis Kahung
Sabtu, 2 Desember 2023 12:38 WIB
Situs Hutan Kahung
Dalam keterangan Badan Pengelola Geopark Pegunungan Meratus, Situs Hutan Hujan Tropis Kahung merupakan situs biologi yang secara geografis terletak pada koordinat berlokasi 3 derajat, 37' 53.41 lintang Selatan serta 115 derajat 1' 38.82 bujur Timur.
Secara administratif berada di Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan sebagai salah satu dari 54 Situs Geopark Pegunungan Meratus Nasional.
Situs ini merupakan bagian perjalanan rute Timur dengan tema "Pelayanan mengesankan menembus sejarah bumi dan manusia", yang memiliki arti Bukit Matang Keladan ibarat menara pandang untuk menikmati hamparan danau buatan (Waduk Riam Kanan di resmikan pada 1973).
Danau yang menyimpan sejarah desa yang ditenggelamkan dengan segala ceritanya. Danau yang menyimpan sejarah bumi dengan gunung berapi dasar laut, petilasan kapak batu, hingga berlian. Danau yang juga memberikan masa depan bagi mereka yang tetap bertahan.
Lokasi yang tersusun atas beberapa produk batuan hasil kejadian bumi (geologi) yang berasal dari kelompok batuan Ultramafik yang berusia 135--180 juta tahun lalu (Jura tengah-akhir), kelompok Diorit yang berusia 143--157 juta tahun yang lalu (Kapur awal) dan kelompok Basal yang berumur 59--65 juta tahun yang lalu (Kapur awal) yang dapat dijumpai sepanjang jalan.
Beberapa fenomena alam kejadian bumi (geologi) seperti batuan yang beragam, juga terdapat patahan/sesar dengan jenis sesar mendatar yang merupakan hasil dari proses pembentukan Pegunungan Meratus.
Baca juga: Tapin adakan kemah wisata di Batu Hapu situs Geopark Meratus
Baca juga: Tapin adakan kemah wisata di Batu Hapu situs Geopark Meratus
Sesar tersebut dapat dijumpai di sepanjang sungai menuju kawasan hutan, serta pada bagian puncak terdapat air terjun lembah Kahung yang tersusun oleh batuan Basal berstruktur bantal dan gunung Kahung yang ketinggian sekitar 1456 meter di atas permukaan laut.
Selain terdapat fenomena kejadian alam juga dijumpai keanekaragaman hayati khas pegunungan Meratus, aneka pohon berkayu, seperti Binung Laki, Meranti, Mawai, Beringin, Rawali serta beberapa jenis anggrek dan jamur (tudung penganten).
Sedangkan untuk fauna, dapat dijumpai monyet hitam, cacing kepala martil dan beberapa spesies katak dan ular.
Air terjun
Kawasan Hutan Hujan Tropis Kahung tidak hanya menunjukkan keindahan hutan dengan segala flora dan fauna, namun juga adanya air terjun dan sungai riam penuh bebatuan.
Menurut Kepala Desa Belangian Aunul Khoir ada dua air terjun yang sangat eksotik untuk dikunjungi di kawasan hutan yang masih lestari tersebut.
"Yang terdekat itu sekitar 20 meter ketinggian air terjunnya, sedangkan yang terjauh lebih tinggi lagi air terjunnya," ujarnya.
Untuk menempuh perjalanan menuju kedua air terjun itu memang tidak mudah dari keterangan Kades tersebut, jika ditempuh berjalan kaki bisa berjam-jam dengan rintangan perbukitan dan hutan lebat.
Baca juga: Pemprov Kalsel ingin Geopark Meratus jadi pendapatan berbasis pariwisata
Baca juga: Pemprov Kalsel ingin Geopark Meratus jadi pendapatan berbasis pariwisata
Namun bukan berarti tidak banyak masyarakat yang mengunjunginya, karena para pecinta alam atau lebih banyak mahasiswa banyak yang berkelana dan bermalam di wilayah air terjun Kahung tersebut.
Diungkapkan mantan mahasiswa pecinta alam (Mapala) Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin Hendra Winata dan Farid Ahmad yang beberapa kali menjelajahi hutan Kahung dan menjumpai air terjunnya, diakui sangat indah.
"Airnya sangat jernih, banyak bebatuan, langsung bisa diminum, sebab alamnya masih lestari," Hendra.
Jika sudah pernah ke sana akan dipastikan merindukan kembali untuk kembali, karena merasa alam yang sangat sejuk dan indah.
Perasaan hati pun terasa tenang saat berada di sana, menghilangkan rasa sumpek tinggal di hiruk pikuk suasana kota.
Namun tentunya, kelestarian alam di Hutan Hujan Tropis Kahung tidak hanya tanggung jawab masyarakat Desa Belangian, tapi juga pemerintah dan masyarakat lainnya, menjaga hutan dan pegunungan Meratus adalah tanggung jawab bersama.
Baca juga: Kalsel kenalkan Geopark Meratus melalui "Tour de Loksado 2023"
Baca juga: Kalsel kenalkan Geopark Meratus melalui "Tour de Loksado 2023"