Banjarmasin (ANTARA) - Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Kalimantan Selatan (Bawaslu Kalsel) Muhammad Radini meminta pemantau pemilu memiliki sikap proaktif dan kritis menyikapi setiap persoalan pemilu yang sedang terjadi di masyarakat.
"Pemantau pemilu menjadi bagian dari pengawasan partisipatif oleh masyarakat jadi harus kritis untuk mewujudkan pemilu berintegritas," kata dia di Banjarmasin, Kamis.
Baca juga: Bawaslu Kalsel gandeng KPID awasi kampanye pada media penyiaran
Diakui Radini, dengan keterbatasan sumber daya di Bawaslu maka maka legitimasi pemilu dapat terwujud jika pengawasan partisipatif juga terlibat secara masif, sehingga memastikan rasa keadilan kepada masyarakat.
Dia mencontohkan jika ada dugaan temuan pelanggaran pemilu, maka masyarakat bisa memberitahukan ke Bawaslu setempat sesuai tingkatannya.
Kemudian, tim Bawaslu segera menindaklanjuti untuk memproses dugaan pelanggaran yang terjadi, sehingga ada keputusan bersalah atau tidaknya guna memberikan kepastian ke publik.
Baca juga: Bawaslu Kalsel kobarkan semangat tegakkan aturan pada masa kampanye
"Saat ini telah memasuki tahapan kampanye pemilu, maka di masa ini cukup rawan terjadinya pelanggaran oleh peserta pemilu yang harus diawasi betul," ucap Radini.
Diketahui melalui Sekolah Kader Pengawas Partisipatif (SKPP), Bawaslu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis tentang pengawasan pemilu bagi masyarakat.
Diharapkan Radini, masyarakat sebagai pemilih berinisiatif untuk turut berpartisipasi mengawasi penyelenggaraan pemilu agar dapat berlangsung sesuai aturan demokrasi yang berlaku.
Baca juga: Bawaslu Kalsel ajak pemuda dobrak politik uang pada Pemilu 2024