Banjarmasin (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum Kalimantan Selatan (Bawaslu Kalsel) mengajak pemuda berperan sebagai pengawas partisipatif membantu tugas pengawasan dengan menegakkan aturan untuk memerangi politik uang pada Pemilu 2024.
"Praktik terlarang politik uang ini adalah praktik tua jadi saatnya anak muda yang mendobrak agar tidak lagi terjadi," kata Ketua Bawaslu Kalsel Aries Mardiono di Banjarmasin, Rabu.
Baca juga: Bawaslu Kalsel bentuk pokja pengawasan guna perketat kampanye
Menurut Aries, anak muda jangan sampai apatis dengan pemilu karena justru menjadi menghilangkan peran kaum muda untuk terlibat mengawal pesta demokrasi lima tahunan ini.
Oleh karena itu, dia berharap kaum muda termasuk pemilih pemula pada pemilu kali ini agar dapat menggunakan hak suara sesuai pilihan yang diinginkan.
Kemudian, generasi muda juga bisa mengawal integritas pemilu, minimal untuk diri sendiri dan lingkungan dari praktik kotor, seperti politik uang termasuk turut memerangi hoaks dan ujaran kebencian serta SARA.
Baca juga: Bawaslu Kalsel gandeng forum warga masifkan pengawasan partisipatif
"Anak muda kan bermain di media sosial, mari turut mengedukasi dan menjadi pemilih cerdas dengan kampanye pemilu bersih tanpa hoaks di akun media sosial masing-masing," ujarnya.
Aries menegaskan pula pemimpin bangsa dan wakil rakyat yang terpilih melalui Pemilu 2024 akan ditentukan suara anak muda yang menjadi mayoritas pemilih seperti di Kalsel.
Diketahui, KPU Kalsel mencatat daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 3.025.220 pemilih untuk Pemilu 2024 yang di dalamnya termasuk kelompok milenial kelahiran 1981-1996 dan Generasi Z kelahiran 1997 ke atas berjumlah 1.766.289 orang atau 58,38 persen berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Baca juga: Kalsel kemarin, dana Bawaslu HST hingga Tanah Bumbu hibahkan hewan ternak