Paringin (ANTARA) - Kini genap 10 tahun Rinah (45) menjadi kader posyandu di Desa Halong Kecamatan Halong Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
Ibu dua anak ini terus mengabdikan diri bagi masyarakat Desa Halong sebagai tenaga penyuluh kesehatan dan petugas pembagian makanan tambahan bagi balita sasaran program kesehatan hingga stunting.
Dengan menjadi kader posyandu di desanya Rinah bisa berkontribusi bagi kesehatan warga sekitarnya khususnya dalam upaya menekan angka stunting yang masih cukup tinggi.
Baca juga: Ketua PKK Banjar evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting
Sebagai salah satu kader program penurunan stunting Desa Halong Rinah pun telah mendapatkan pembinaan dari PT Adaro Energy Indonesia sejak 2022.
Tingginya angka stunting menjadikan tempat tinggalnya di Desa Halong sebagai Lokasi Fokus (Lokus) penanganan stunting.
Kondisinya ini pun menjadi motivasi Rinah untuk turut berperan aktif dengan menjadi kader kesehatan.
Tekadnya yang kuat untuk menjadikan desanya keluar dari lokus stunting jadi penyemangatnya dalam bertugas.
Dalam satu hari biasanya ia mengunjungi 10 sampai 15 rumah warga dengan balita beresiko stunting.
"Jika rumah sasaran cukup dekat saya jalan kaki dan pakai motor kalo lokasi nya jauh," jelasnya.
Kegiatan pendataan atau penyuluhan kesehatan dilakukan secara rutin satu minggu sekali dengan total balita sasaran capai 200 orang.
Baca juga: Pemkab HST salurkan 5.255 kg telur untuk 1.051 anak stunting
Berkat pembinaan dan pelatihan dari Adaro ia bersama kader kesehatan lainnya bisa lebih memahami deteksi dini anak stunting termasuk cara penimbangan dan pengukuran balita di posyandu.
Pola asuh yang kurang tepat dengan pemberian asupan anak seadanya diakui Rinah menjadi penyebab masih tingginya angka stunting di Desa Halong.
Apalagi para ibu mayoritas bekerja sebagai petani karet sehingga perhatian terhadap gizi anak belum optimal dan diasuh oleh nenek dengan pola makan yang asal kenyang.
"Saya berharap Desa Halong bisa bebas stunting karena itu melalui penyuluhan kami sebagai kader meminta para orangtua memperhatikan asupan gizi anak," ungkap Rinah.
Keluarga sasaran juga diminta lebih aktif melakukan konsultasi kesehatan ke puskesmas atau petugas gizi agar bisa mengatasi persoalan gagal tumbuh pada anak.
Adanya bantuan makanan tambahan dari Adaro ke Desa Halong sangat menunjang upaya mengatasi stunting terbukti adanya penurunan jumlah anak stunting di wilayah ini.
Sebelumnya terdata sekitar 31 anak stunting dan kini tersisa 16 anak yang terus mendapatkan perhatian dan pendampingan dari Adaro di Desa Halong.
Sebelumnya pelaksanaan program percepatan penurunan stunting tahun 2022, Adaro Group melalui anak perusahaannya yaitu PT Adaro Indonesia, Balangan Coal Companies, PT Saptaindra Sejati, dan Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) turut berkontribusi dalam penanganan 245 balita stunting dan orangtua serta 65 hamil KEK di 28 desa Kabupaten Balangan.
Adaro berkolaborasi dan bersinergi dengan Pemkab Balangan melalui Pokja Balanting (Balangan Lawan Stunting) dan program Bapak dan Ibu Asuh Anak Stunting sebagai upaya menekan kasus gagal tumbuh pada balita di 'Bumi Sanggam' ini.
Baca juga: Bupati Tabalong ajak semua pihak dukung upaya tekan stunting