Balangan (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Balangan, Kalimantan Selatan menjadikan dua desa sebagai Desa Bersih Narkoba (Bersinar) yaitu Desa Batumandi, Kecamatan Batumandi dan Desa Balida, Kecamatan Paringin.
Kepala BNNK Balangan M Faisal Siddik mengatakan Desa Bersinar merupakan satuan satuan wilayah setingkat desa yang mempunyai kriteria tertentu, dimana terdapat pelaksanaan program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) prekursor narkotika secara masif.
“Melalui program ini sehingga masyarakat desa memiliki daya imun atau daya tangkal terhadap penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba terutama di lingkungan tempat tinggalnya,” kata Faisal di Balangan, Kamis.
Faisal melanjutkan tujuan dari Desa Bersinar, adalah menciptakan kondisi aman dan tertib bagi masyarakat desa sehingga masyarakat desa bersih dari penyalahgunaan narkoba.
Dia menuturkan kriteria keberhasilan Desa Bersinar adalah, program desa secara mandiri dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan, masyarakat paham dan mengerti bahaya penyalahgunaan narkoba dan adanya pendanaan Desa Bersinar melalui ABPD/APBDesa.
Kemudian desa memiliki relawan anti narkoba, memiliki agen pemulihan, terbentuknya unit intervensi berbasis (IBM), masyarakat aktif memberikan informasi terkait adanya penyalahgunaan narkoba ke aparat hukum, Puskesmas terlibat dalam proses rehabilitasi dan menurunnya tingkat kerawanan narkoba.
Faisal menambahkan untuk program Desa Bersinar di Balangan telah berlangsung selama empat tahun dari 2020 lalu, tahun 2023 ini ada dua desa yang dicanangkan yaitu Desa Balida dan Desa Batumandi.
“Launching Desa Bersinar ini merupakan wujud komitmen dan aksi nyata pemda, dalam upaya memerangi penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba,” ujarnya.
Sementara itu Bupati Balangan Abdul Hadi sangat mengapresiasi dan gembira, terhadap BNNK Balangan karena telah menjadikan dua desa di Balangan sebagai Desa Bersinar.
Abdul Hadi menuturkan peredaran dan penyalahgunaan narkoba memang sempat menurun saat pandemi COVID-19, tetapi pasca pandemi ini seiring membaiknya perekonomian ternyata angkanya meningkat lagi.
“Narkoba ini mengancam dan berusaha menyasar semua kalangan, di antaranya yang kesulitan ekonomi diajak untuk mencari penghasilan cepat jadi pengedar narkoba tersebut,” tutur bupati.
Menurut Abdul Hadi peredaran narkoba sekarang ini bukan hanya di tempat-tempat hiburan, tetapi juga sudah masuk ke sekolah, indekos, rumah tangga dan tempat umum lainnya.
Selain itu peredaran narkoba juga tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di pedesaan bahkan di tengah hutan sekaligus pada lokasi kebun sawit maupun kebun karet.
“Semakin banyak sekali para pelajar dan pekerja rumah tangga terlibat kasus narkoba, ini ancaman yang sangat serius dan harus terus kita waspadai, kita lawan dan kita berantas agar jangan terus berkembang,” tegas bupati.