Barabai, Hulu Sungai Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST) menggelar shalat istisqa (meminta turun hujan) akibat terdampak musim kemarau yang mengakibatkan kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda 13 kabupaten dan kota se-Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pelaksanaan shalat istisqa tersebut diselenggarakan secara serentak oleh pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi hingga kabupaten dan kota, pada Kamis.
Baca juga: Wali Kota bersama ratusan pegawai shalat istisqa berharap hujan segera turun
“Kami berdoa kepada Allah SWT untuk mengabulkan permohonan kami agar menurunkan hujan dan memberikan rahmat-Nya,” kata Wakil Bupati HST Mansyah Sabri di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kamis.
Mansyah mengimbau seluruh masyarakat setempat agar selalu waspada saat musim kemarau ini karena banyak kemungkinan bencana yang datang salah satunya karhutla serta kebakaran rumah.
“Musim kemarau belum berakhir, mari kita berdoa serta tidak melakukan perbuatan maksiat dan dosa lainnya yang dapat mengundang bencana,” ucapnya.
Dia juga mengajak masyarakat untuk memperbanyak amalan dan ibadah agar doa dan permohonan selalu terbuka dan dikabulkan oleh Allah SWT.
Pelaksanaan shalat istisqa tersebut diikuti oleh Wakil Bupati HST Mansyah Sabri, Sekda Kabupaten HST Muhammad Yani, seluruh kepala perangkat daerah dan jajaran Pemkab lainnya, serta masyarakat setempat.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama (MUI) Kabupaten HST M Khairudin selaku khatib shalat istisqa dalam khotbahnya mengajak seluruh umat agar tidak sesekali meninggalkan ibadah, namun seharusnya meninggalkan segala bentuk kezaliman, kemaksiatan dan perbuatan dosa lain.
Dia mengajak masyarakat bertobat dengan segala bentuk keikhlasan dan perdamaian antar sesama manusia serta kepada alam.
Baca juga: Gubernur Kalsel ajak masyarakat shalat minta hujan
“Mari bertobat, agar Allah SWT menurunkan segala rahmat dan hidayah kepada kita semua,” ujar Khairudin.