Banjarbaru (ANTARA) - Wali Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan Muhammad Aditya Mufti Ariffin bersama ratusan pegawai di lingkungan pemerintah kota shalat istisqa diiringi doa berharap hujan turun di kota setempat.
Shalat memohon hujan yang digelar ruas Jalan Panglima Batur tepat depan Balaikota Banjarbaru, Kamis pagi juga diikuti Wakil Wali Kota Wartono, Sekda Said Abdullah dan pejabat serta ratusan pegawai.
Baca juga: Ponpes di Kotabaru gelar shalat istisqo minta hujan
Shalat diimami ustadz Syihabuddin dan berlangsung penuh kekhusyu'an dilanjutkan khutbah dan doa yang dipanjatkan dengan harapan hujan membasahi Kota Banjarbaru yang sudah dua bulan tidak diguyur hujan.
"Shalat istisqa dianjurkan Nabi Besar Muhammad saat musim kemarau dan hujan lama tidak turun sehingga diharapkan melalui permohonan bersama hujan segera mengguyur kota kita," ujar Aditya.
Menurut wali kota, shalat istisqa dilakukan dengan meminta secara langsung kepada Allah dan berharap hujan segera turun untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang tengah melanda.
Aditya menekankan, shalat istisqa juga lebih efesien dari segi ekonomi dibanding melakukan hujan buatan yang memerlukan persiapan dan peralatan termasuk bahan khusus yang disiapkan memerlukan biaya.
"Semoga upaya kita bersama untuk memohon meminta hujan terkabul dan mendapat berkah, bermanfaat sehingga turun hujan agar musibah karhutla dan kekeringan sudah tidak terjadi lagi," harapnya.
Diketahui, sejumlah wilayah Kota Banjarbaru yang merupakan Ibu Kota Provinsi Kalsel itu sering terjadi kebakaran hutan dan lahan hingga kekeringan yang sangat menggangu aktivitas masyarakat.
Dampak karhutla menyebabkan munculnya kabut asap yang sudah mulai mengganggu penerbangan dan juga kekeringan yang membuat sumur-sumur warga kering hingga kesulitan mendapatkan air bersih.