Banjarmasin (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor mengajak masyarakat untuk melaksanakan Shalat Sunah Istisqa atau shalat minta hujan digelar serentak pada 7 September 2023.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Selatan HM Muslim di Banjarbaru, Selasa, ajakan tersebut disampaikan secara umum Gubernur Kalsel Sahbirin Noor saat penutupan Kalsel Expo 2023 di Kota Banjarbaru, Minggu (3/9).
Baca juga: Masyarakat HST terus berharap hujan
"Jadi Pak Gubernur mengajak masyarakat melaksanakan Shalat Sunah Istisqa tersebut bermohon kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk meminta diturunkan hujan," ujarnya.
Upaya itu dilaksanakan bersama agar dikaruniai Allah SWT turun hujan saat musim kemarau.
Karena musim kemarau kali ini menyebabkan musibah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalsel.
Gubernur Kalsel juga memerintahkan aparatur sipil negara (ASN) Pemprov Kalsel yang beragama Muslim untuk bersama-sama Shalat Istisqa yang dipusatkan di Masjid Al Karomah Martapura, Kabupaten Banjar.
"Kita mulai melaksanakan shalat itu pada pukul 07.00 Wita," ujar Paman Birin, sapaan akrabnya.
Diharapkan shalat juga dilaksanakan di kabupaten/kota dengan waktu yang disesuaikan di masjid masing-masing.
Baca juga: Pemkab Batola gelar shalat istisqa
"Ajakan ini kita mintakan juga kepada seluruh kepala daerah agar kita serempak melakukan permohonan atau doa meminta hujan ini," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Kalsel, Berkatullah menyampaikan terkait teknis pelaksanaan Shalat Sunah Istisqa serta mobilisasi seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Kalsel mulai dipersiapkan dengan matang.
“Kita mengajak kepada seluruh pegawai untuk ikut serta atas inisiasi pimpinan, Gubernur untuk melakukan doa bersama ini," ujarnya.
Pegawai yang berdomisili di Kota Banjarmasin diimbau agar berangkat lebih awal, armada yang biasanya digunakan oleh pegawai telah dikoordinasikan.
Usai pelaksanaan Shalat Sunah Istisqa, pegawai dapat melanjutkan aktivitas keseharian di kantor.
Adapun pakaian yang diarahkan yakni pakaian Muslim atau gamis berwarna putih, pakaian ini diarahkan agar dapat seragam dengan para santri yang ada di Martapura.