Banjarmasin (ANTARA) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Selatan (BI Kalsel) Bimo Epyanto mengatakan, integrasi edukasi rupiah menjadi salah satu bagian dimasukan dalam kurikulum pendidikan sekolah lanjutan tingkat atas (SLTA), baik itu di SMA dan SMK se- Kalsel.
"Dari Launching Integrasi Edukasi Rupiah ke dalam Kurikulum Pendidikan, di Banjarbaru, Kamis (27/7), BI memberi edukasi Cinta Bangga Paham (CBP) rupiah kepada para guru SLTA di Kalsel," ujar Bimo Epyanto, dalam siaran pers diterima, Jum'at.
Menurut dia, metode digunakan dalam integrasi edukasi rupiah berupa, pelatihan untuk pelatih (training of trainer (ToT) kepada para guru SLTA di SMA dan SMK.
Nantinya, lanjut dia, setelah para guru mendapatkan pelatihan dari BI akan menyampaikan materi edukasi rupiah kepada para siswa atau peserta didik.
Dengan metode ToT, terang Bimo, proses transfer ilmu akan lebih efektif dan efisien ketimbang metode sosialisasi pada umumnya.
Selain itu, sebut dia, kepastian siswa untuk mengenal salah satu simbol kedaulatan negara diperkuat dengan mengintegrasikan edukasi rupiah ke dalam kurikulum pendidikan.
Disdikbud Kalsel diwakili Muhammad Dong menyatakan dukungannya terhadap inovasi dilakukan BI.
Bentuk konkret terhadap dukungan yang dilakukan pihaknya, ungkap dia, adalah mengeluarkan surat edaran agar semua guru SMA dan SMK di Kalsel untuk mengintegrasikan muatan CBP rupiah ke dalam mata pelajaran Ekonomi dan Pendidikan Pancasila.
“Kami mendukung inovasi dilakukan BI. Untuk itu, kami akan mengeluarkan surat edaran agar para guru memberikan edukasi rupiah melalui mata pelajaran Ekonomi dan Pendidikan Pancasila,” katanya.
Seperti diketahui, Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Integrasi CBP rupiah ke dalam kurikulum pendidikan SMA dan SMK merupakan salah satu terobosan dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Untuk meningkatkan pemahaman dunia pendidikan tentang rupiah, kegiatan tersebut menghadirkan berbagai narasumber diantaranya, Fauzi Rahman selaku perwakilan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Mata Ajar Ekonomi dan Pendidikan Pancasila.
Dalam kesempatan itu, Fauzi Rahman menjelaskan model integrasi edukasi CBP rupiah ke dalam kurikulum pendidikan.
Selain itu, ada pula Lektor Kepala Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Lambung Mangkurat Prof Dr Bambang Subiyakto membawakan materi tentang nilai-nilai kepahlawanan dalam uang rupiah.
Kegiatan digelar secara hibrida tersebut, diikuti peserta luring terdiri dari 62 perwakilan guru SMA dan SMK dari 13 kabupaten/kota di Kalsel.
Sementara peserta daring terdiri dari 150 orang perwakilan guru mata pelajaran Ekonomi dan Pendidikan Pancasila tingkat SMA dan SMK se-Kalsel.