Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Ichrom Muftezar menyampaikan, inovasi industri kecil dan menengah (IKM) di kotanya sudah mulai maju.
Terbukti, ungkap dia di Banjarmasin, Sabtu, sejumlah produk IKM yang dipromosikan instansinya sangat menarik untuk dipasarkan secara luas.
Salah satunya, ungkap Tezar, panggilan akrabnya, Borneo Alam Sasirangan, IKM yang menciptakan produksi dari kain sasirangan.
"Pelaku UMKM yang bernama Ibu Melan ini membuat home decor dari kain sasirangan," ujarnya.
Menurutnya, kreativitas produk IKM Borneo Alam Sasirangan dari binaan Disperindag Banjarmasin ini memanfaatkan potongan kecil kain sasirangan bekas pembuatan pakaian menjadi home decor yang indah.
"Ini kreatif yang luar biasa, sama halnya dengan IKM yang disektor makanan bernama Firayuri," ujar Tezar.
Rumah produksi makanan ringan Firayuri yang didirikan Ibu Endah ini, ungkap dia, dengan menjual kripik daun anggur.
"Jadi IKM ini menjual biji atau bibit anggur, buah anggur, hingga turunannya kripik daun anggur, kemasannya sudah sangat bagus," paparnya.
Dia pun mengungkapkan, ini hanya sebagai produk IKM di Kota Banjarmasin yang sudah cukup maju, di mana Pemkot terus berupaya membantu perkembangannya hingga bisa menembus pasar nasional atau internasional.
Pemkot Banjarmasin pun, ungkap Tezar, juga memfasilitasi untuk IKM permohonan pengurusan kekayaan intelektual bagi produknya.
Bahkan, kata dia, pada 2023 dianggarkan untuk 50 IKM difasilitasi mengurus kekayaan intelektual.
Demikian juga, Pemkot Banjarmasin menganggarkan pada tahun 2023 untuk memfasilitasi sebanyak 60 IKM untuk mengurus sertifikat halal.
"Kata pak Wali Kota, kekayaan intelektual jangan sampai kearifan lokal dan kreasi di Banjarmasin itu hilang maupun diambil orang," ujarnya.