Banjarmasin (ANTARA) - Penanganan jalan nasional yang putus ruas Satui Barat km171 Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) Kalimantan Selatan (Kalsel) masih menunggu "Detail Engineering Desain" atau DED - perencanaan teknis secara rinci.
Sekretaris Komisi III Bidang Pembangunan dan Infrastruktur DPRD Kalsel yang juga membidangi perhubungan, energi sumber daya mineral (ESDM) dan lingkungan hidup, H Gusti Abidinsyah mengemukakan itu di sela-sela kegiatan unjuk rasa di Banjarmasin, Rabu siang.
"Persoalan jalan nasional ruas Satui 171 yang putus bukan tidak ada penanganan, tapi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia sedang menyusun DED terlebih dahulu," ujar Gt Abidinsyah.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel II/Kabupaten Banjar, kelahiran Kotabaru - kabupaten paling timur/tenggara provinsi tersebut juga berharap, penanganan jalan nasional ruas Satui yang putus itu sesegera mungkin.
Putusnya jalan nasional ruas Satui 171 itu bermula dari longsor dengan dugaan akibat kegiatan pertambangan pada kanan-kiri jalan trans Kalimantan yang menghubungkan Kalsel - Kalimantan Timur (Kaltim).
Pengunjukrasa yang menuntut perbaikan jalan nasional ruas Satui km171 itu Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa,(BEM) Wilayah Kalsel/Kaltim, sekitar sepekan lalu mendatangi "Rumah Banjar" (gedung DPRD Kalsel), tapi anggota sedang kegiatan lain.
Sementara ini kegiatan tranportasi dari/ke Banjarmasin - Batulicin (260 km tenggara Banjarmasin) ibukota Tanbu menggunakan jalan alternatif yang disiapkan pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat melewati jalan tambang.