"Kami optimistis tahun 2023 sesuai estimasi mampu setor PAD sebesar Rp3,2 miliar dan pencapaian itu juga sekaligus melunasi tunggakan PAD tahun lalu," ujar Dirut PT Baramarta Rachman Agus di Martapura, Senin.
Ia mengatakan, sejak definitif menjabat Dirut Baramarta setelah Februari 2021, perusahaan dibebani target PAD mencapai Rp10 miliar dengan rincian tunggakan Rp6,7 miliar dan sisa pencapaian PAD Rp,3,7 miliar.
Padahal, kondisi perusahaan belum pulih dan masih "sakit" karena belum maksimalnya penjualan sehingga mengusulkan pengurangan target PAD jadi Rp2,4 miliar menyesuaikan anggaran dan keuangan perusahaan.
"Kondisi keuangan perusahaan saat itu tidak stabil karena lagi berusaha memenuhi kewajiban utang pajak yang harus dicicil dan penjualan relatif sedikit sehingga harus berbagi dengan kewajiban lain," ucapnya.
Disebutkan, realisasi PAD tahun 2021 yang berhasil disetor ke kas daerah Rp2,5 miliar melebihi target Rp2,4 miliar dan tunggakan PAD juga sudah berkurang sehingga menjadi sebesar Rp4.2 miliar.
Selanjutnya, tahun 2022 Baramarta diberikan target PAD sebesar Rp2,5 miliar, dan realisasi penerimaan yang mampu disetor ke kas daerah yakni sebesar Rp3 miliar sehingga sisa tunggakan Rp1.29 miliar.
"Selama memimpin Baramarta dua tahun lebih total kontribusi sudah perusahaan setorkan ke kas daerah berupa pendapatan asli daerah sebesar Rp7 miliar dan utang pajak yang dibayar Rp3,9 miliar," kata dia.
=Dikatakan, kontribusi Baramarta terhadap PAD Kabupaten Banjar sejak berdiri tahun 1998 mencapai Rp232,3 miliar lebih dan penyertaan modal dari Pemkab Banjar masih seperti saat didirikan Rp205 juta.
Ditambahkan, pihaknya optimistis tahun 2024, PT Baramarta mampu menyumbang PAD sebesar Rp13,2 miliar yang merupakan pekerjaan di 2023. Hasilnya, laba di akhir 2023, dan komposisi 55 persen bagi PAD.
"Kami berharap setoran Baramarta ke PAD yang masuk dalam APBD juga bertambah besar sehingga dana pembangunan bagi masyarakat dan kemaslahatan di Kabupaten Banjar makin besar," katanya.