Banjarmasin (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui dinas perkebunan dan peternakan provinsi setempat telah melakukan vaksinasi sekitar 15 ribu ekor hewan ternak untuk menangkal wabah penyakit mulut dan kaki (PMK).
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Selatan Suparmi di Banjarmasin, Minggu, menyampaikan, vakainasi hewan ternak dengan target 43.900 dosis sudah dimulai sejak 25 Juli hingga 7 Agustus 2022 di 13 kabupaten/kota.
Realisasi suntik vaksin sampai saat ini, ungkap dia, sudah 34,98 persen atau kepada sebanyak 15.357 ekor hewan ternak dari target 43.900 dosis untuk hewan ternak di provinsi ini sebagai upaya menangkal meluasnya wabah PMK.
Dia menyampaikan, realisasi vaksinasi untuk menangkal PMK ini merupakan tahap kedua di Kalsel, karena sebelumnya disuntikkan sebanyak 4.717 dosis dari bantuan pemerintah pusat.
Sebagai provinsi yang masuk 19 provinsi di negeri ini mengalami wabah PMK yang ditemukan kasus pertamanya di Jawa Timur tersebut, menurut Suparmi, Kalsel mendapatkan lagi bantuan vaksin dengan jumlah 43 ribu tersebut.
Dia pun menyampaikan, ribuan vaksin itu telah dibagi ke kabupaten/kota, yakni, untuk Kota Banjarmasin hanya sebanyak 100 dosis vaksin, karena hanya sebagai daerah lalu lintas hewan ternak atau bukan daerah pengembangbiakan hewan ternak.
Selanjutnya di Kota Banjarbaru sebanyak 1.000 dosis, Kabupaten Banjar sebanyak 6.000 dosis, Tapin sebanyak 4.000 dosis, Hulu Sungai Selatan (HSS) sebanyak 2.000 dosis, Hulu Sungai Tengah (HST) sebanyak 3.000 dosis, Hulu Sungai Utara (HSU) sebanyak 1.000 dosis.
Kemudian Kabupaten Balangan sebanyak 1.000 dosis, Tabalong sebanyak 1.500 dosis, Tanah Laut sebanyak 13.400 dosis, Tanah Bumbu sebanyak 6.000 dosis, Kotabaru sebanyak 2.500 dosis dan Barito Kuala sebanyak 1.500 dosis.
Dia pun menyampaikan, Kalsel saat ini sudah dapat mengendalikan PMK, di mana sebelumnya sempat menyerang sebanyak 530 ekor hewan ternak di empat kabupaten.
"Tidak ada tambahan kasus lagi, bahkan daerah kita menuju bebas dari PMK," ujarnya.