Banjarmasin (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memberikan bantuan peremajaan seluas 2.850 hektare perkebunan kelapa sawit rakyat pada tahun 2023 ini.
Menurut Kepala Bidang Perkebunan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel Agustinus Adie di Banjarbaru, Selasa, perkebunan sawit rakyat yang mendapatkan bantuan tersebut tersebar di lima kabupaten.
Diungkapkan dia, perkebunan kelapa sawit rakyat pada lima daerah tersebut, yakni, di Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Tanah Laut, Barito Kuala dan Banjar.
"Perlu dibantu peremajaan karena produktivitasnya sudah di bawah 20 ton per hektarnya," kata Agustinus.
Untuk meningkatkan produktivitas itu di atas 20 ton per hektare kembali, ucap dia, perlu diremajakan tanaman sawitnya dengan yang baru, karena yang ada sudah tanaman tua.
Kriterianya, kata dia, kelapa sawit yang diremajakan antara lain berusia di atas 25 tahun atau yang kurang produktif meski baru berusia 7--10 tahun.
Pemprov Kalsel, ungkap Agustinus, menyiapkan anggaran Rp30 juta per hektare untuk kegiatan peremajaan tanaman sawit sesuai kriteria tersebut.
"Jadi maksimum empat hektare setiap pekebun diberi bantuan tersebut," paparnya.
Menurutnya, bantuan tersebut sebagai biaya penanaman dan pemeliharaan hingga sampai berproduksi.
Dikatakan dia, alokasi anggaran di keluarkan Pemprov Kalsel tersebut berasal dari Badan Pengelola Dana Peremajaan Kelapa Sawit yang berada di bawah Kementerian Keuangan RI.
Memang, ungkap Agustinus, dalam satu hektare perkebunan sawit biaya yang diperlukan mencapai Rp60 juta.
"Sehingga untuk kekurangannya para petani direkomendasikan mengajukan kredit perbankan melalui Kredit Usaha Rakat (KUR)," demikian kata Agustinus.