Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, Suparmi, di Banjarbaru, Sabtu, menyampaikan langkah antisipasi penyebaran flu burung dilakukan secara intensif pada tahun ini dengan melakukan pemeriksaan unggas yang menjadi sumber penularan.
Baca juga: Putu klarifikasi pemberitaan 200 bebek peking positif Flu Burung
Dinyatakan Suparmi, pihaknya juga menjalin kerja sama dan berkoordinasi dengan seluruh dinas yang membidangi fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten/Kota se-Kalsel dan Balai Veteriner Banjarbaru.
Menurut dia, instansi tersebut bersama-sama memeriksa dan mengambil sampel pada unggas yang sakit untuk dilakukan pengujian dan peneguhan diagnosa terkait penyebabnya.
"Kita juga telah memberikan obat-obatan dan multivitamin untuk meningkatkan ketahanan tubuh, demikian juga dengan distribusi desinfektan untuk peningkatan biosekuriti peternakan dan vaksin bagi unggas yang sehat," kata Suparmi.
Ia menyampaikan tindakan pengendalian lainnya rutin dilaksanakan, di antaranya pengawasan lalu lintas dan distribusi unggas antarkabupaten/kota dan lintas provinsi.
Baca juga: Berita kemarin, penanganan flu burung hingga banjir di Kalsel
Baca juga: Berita kemarin, penanganan flu burung hingga banjir di Kalsel
Selanjutnya, pelaporan unggas sakit melalui Sistem Kesehatan Hewan Nasional Terintegrasi dan peningkatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE).
"Koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel juga dilakukan untuk mengantisipasi kasus flu burung pada manusia, mengingat penyakit ini merupakan zoonosis," ujar Suparmi.
Dia menyebutkan hal ini sesuai arahan Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor mengenai flu burung merupakan salah satu zoonosis yang pengendaliannya menjadi prioritas melalui upaya yang dilakukan Pemprov Kalsel, diharapkan kasus flu burung dapat dikendalikan.
Baca juga: Dinkes Kalsel bagikan penawar flu burung antisipasi penularan ke manusia