Tapin (ANTARA) - PT Adhi Karya berhasil menyelesaikan rehabilitasi jaringan irigasi pembawa yang terkoneksi dengan aliran air dari proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Tapin, di Kalimantan Selatan.
"Panjang saluran yang direhab 27,73 KM, anggaran Rp115,5 miliar," ujarnya Proyek Manager PT Adhi Karya Miftah, Selasa, kepada ANTARA di Banjarmasin.
Kondisi saat ini, kata dia, sudah dialiri dan bisa dimanfaatkan oleh petani pengguna air.
"Serah terima satu Desember 2021 dan serah terima dua Desember 2022 ini. Saat ini tahap pemeliharaan," ujarnya.
Saat proses pengerjaan, ungkap dia, pihaknya melibatkan 400 pekerja, termasuk masyarakat lokal di sekitar pembangunan irigasi.
"Kita libatkan masyarakat lokal tersebut merupakan bentuk program padat karya, membantu peningkatan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID 19," ujarnya.
Tidak ada kendala yang berarti, kata Miftah, saat proses pengerjaan, selain tingginya curah hujan di daerah Tapin.
"Waktu itu sesuai data BMKG, Tapin masuk pada area curah hujan tinggi di atas normal. Maka, penyelesaian kendala itu dengan menggunakan pompa pompa dewatering untuk mengatasi air ketika pekerjaan struktur dikerjakan," ujarnya.
PT Adhi Karya, kata dia, lingkup pekerjaannya adalah rehabilitasi jaringan pembawa dan juga landscape serta kantor operasional irigasi yang dilengkapi arena permainan anak yang ramah lingkungan, lokasi landscape berada di daerah kecamatan Bungur di tepi jalan poros Ahmad Yani.
Staf Teknis Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Gunadi Anom, mengatakan hasil kerja PT Adhi Karya untuk irigasi Tapin cukup memuaskan.
"hasil kerjanya cukup memuaskan dan masih dalam masa pemeliharaan," ujarnya.
Secara umum, kata dia, pembangunan irigasi untuk pertanian Tapin kalau digabung dengan pekerjaan rehabilitasi jaringan yang dikerjakan PT Adhi Karya dan pembangunan irigasi yang dikerjakan PT Waskita sekarang 2020-2022, outcome total s/d akhir 2022 adalah 4.483,40 hektar.