Balangan - (Antaranews Kalsel) - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, sudah menerima logistik untuk Pilkada Bupati dan Wakil Bupati Balangan, serta Gubernur dan Wakil Gubernur Kalsel.
Logistik berupa surat suara yang akan digunakan pada Pilkada Balangan 9 Desember 2015 nanti sudah diterima Selasa (10/11), sekitar pukul 20.00 Wita di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Balangan.
Sebanyak 94.532 lembar surat suara yang dicetak di Surabaya tersebut, dikirimkan melalui ekspedisi CV Quantum Media Mandiri ke Balangan, dan dikawal langsung oleh petugas dari Kepolisian Resort Balangan.
Kedatangan logistik itu diterima langsung oleh staf KPU Balangan bagian logistik, M Jazuli.
Diungkapkan Jazuli, sejatinya total surat suara yang dicetak hanya sebanyak 93.116 lembar. Jadi ada sekitar 1.416 lembar surat suara lebih.
Selanjutnya kata Jazuli, surat suara lebih tersebut akan dimusnahkan, namun harus diteliti dulu sebelum dimusnahkan.
"Sebelum memusnahkan surat suara yang berlebih tersebut, kita akan mensortir surat suara yang rusak terlebih dahulu, dengan harapan jumlah surat suara yang rusak bisa tertutupi dengan kelebihan surat suara yang datang tersebut," katanya.
Setelah semuanya disortir baru bisa dilaksanakan pemusnahan kelebihan surat suara itu di depan publik. "Sebenarnya mau dimusnahkan langsung di Surabaya, namun dengan pertimbangan tidak ada paslon yang menyaksikannya, maka kita pindah pemusnahannya di Balangan saja," terangnya.
Pemusnahan surat suara dihadapan publik dan paslon yang ada di Balangan tambah Jazuli, guna menghindari kecurigaan yang dapat menimbulkan provokasi apalagi menimbulkan konflik pelaksanaan Pilkada Balangan.
Selain pemusnahan kelebihan surat suara lanjut dia, pihaknya juga akan memusnahkan enam lembar plat film yang digunakan untuk mencetak surat suara sewaktu di Surabaya kemarin.
Lebih lanjut Jazuli mengungkapkan, jumlah surat suara yang dicetak itu sengaja dilebihkan sebanyak 2,5 persen dari 88.741 jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Balangan. Hal itu kata dia untuk mengantisipasi apabila terjadi Pemungutan Suara Ulang (PSU).
