Kandangan (ANTARA) - Kepala Badan Nasional Narkotika Kabupaten (BNNK) Hulu Sungai Selatan (HSS), Agus Winarti menyampaikan pentingnya edukasi berbasis keluarga tentang bahaya narkoba dilakukan dan diaplikasikan dalam keluarga.
"Tidak hanya penting intensitas komunikasi dan kedekatan emosi, tetapi juga kualitas interaksi yang dibangun dalam keluarga, termasuk dalam membentengi keluarga dari bahaya narkoba," katanya.
Menurut dia, optimalisasi forum komunikasi ketahanan keluarga sebagai edukasi dapat dilakukan melalui grup interaktif, seperti grup media sosial, antara orang tua atau guru sekolah atau BNN di wilayah, dan hal itu perlu diintesifkan," katanya, dalam press release BNNK HSS, Rabu (29/12).
Dijelaskan dia, langkah ini agar informasi kewaspadaan penyalahagunaan narkoba tersampaikan dengan baik, dan sekaligus sebagai media konsultasi publik persoalan narkoba yang dihadapi oleh orang tua maupun siswa.
Baca juga: 31 orang pencandu narkotika direhabilitasi BNNK HSS
Sinergitas BNN di wilayah dengan elemen masyarakat, seperti ormas pemuda, rt, rw, desa/kelurahan, melalui kegiatan patroli bersama untuk melakukan pendataan dan pemantauan rumah kosong, penghuni kos-kosan.
Pada tempat-tempat rawan lainnya dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba, melibatkan tokoh masyarakat dan ulama setempat, komunitas, dan warga, termasuk generasi muda.
"Optimalisasi satgas anti narkoba di masyarakat, sekolah, maupun lingkungan tempat kerja untuk optimalisasi dan efektifitas sosialisasi bahaya narkoba serta pemantauan peer-group dari ancaman penyalahgunaan narkoba," katanya.
Menurut dia, BNN atau pihak terkait seperti Kemenkes, pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial perlu membuat program khusus menyasar perempuan dan orang orang yang bekerja di rumah atau kelompok yang diindikasikan mengalami peningkatan jumlah penyalahguna narkob.
Misalnya memberi konseling kesehatan mental secara gratis, atau layanan hotline untuk konsultasi menanggulangi stress di rumah, dan cara menghindari penyalahgunaan narkoba.
Baca juga: Konsolidasi KOTAN BNN HSS perkuat sinergitas antar lembaga
Pengawasan bersama tersebut juga perlu dilakukan secara berkala untuk mencegah lingkungan tempat tinggal dari potensi munculnya permasalahan sosial, yakni kriminalitas, tawuran, miras yang dapat menjadi pintu masuk penyalahgunaan narkoba, semisal dengan patroli bersama polri.
"Edukasi masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba juga perlu disertai dengan upaya menanamkan sikap yang persuasif dan responsif serta bukan permisif, jika melihat indikasi penyalahgunaan narkoba terjadi di lingkungan tempat tinggal," katanya.
Selain itu, sistem reward juga perlu digalakkan terhadap sikap persuasif dan responsif elemen masyarakat tersebut, dan BNN menyadari sepenuhnya bahwa penghentian kejahatan Narkotika adalah sebuah upaya yang harus dilakukan secara bersama-sama.
Ditambahkan dia, di samping melakukan berbagai upaya ke dalam, BNN juga melakukan berbagai kerjasama dengan semua komponen dan potensi bangsa. Harapan ke depannya berbagai kerjasama akan terus ditingkatkan dalam mengatasi permasalahan nakoba di Kabupaten HSS.