"Bahkan kalau ada asap dari terbakarnya gambut, juga kiriman dari luar Kotabaru, karena di daerah kita tidak ada gambut," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Irian Noor di Kotabaru, Jumat.
Irian menegaskan, Kotabaru aman bahkan terbebas dari kabut asap, karena tidak ada kebakaran gambut, yang ada hanya terkadang kebakaran lahan atau hutan.
Asap kebakaran hutan, lanjut Irian, bisa cepat hilang dalam waktu tidak lama apabila sudah dipadamkan, berbeda dengan asap dari terbakarnya lahan gambut yang sulit untuk dipadamkan.
Meski aman terhadap kabut asap, Kotabaru tetap dinyatakan darurat bencana kebakaran lahan dan hutan` sesuai Keputusan Bupati Kotabaru Nomor: 88.45/490/KUM/2015 tentang Status Siaga Darurat Penanganan Bencana Asap Akibat Kebakaran Hutan, Lahan di Kabupaten Kotabaru.
Dia menegaskan, hampir setiap hari di wilayah perbatasan Kotabaru, seperti, Sungai Durian, Sengayam dan sekitarnya terjadi kebakaran.
Berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), di Kotabaru ditemukan tiga titik api, di Tanah Bumbu 12 titik api, Barito Kuala 31 titik api, Tapin 6 titik api, dan Hulu Sungai tengah 6 titik api.
Kabupaten Balangan 3 titik api, Tablong 6 titik api, Tanah Laut 35 titik api, Banjar 24 titik api, dan Banjarbaru 4 titik api.
Secara keseluruhan, pada 18 September ditemukan 130 titik api di Kalimantan Selatan.