Banjarmasin (ANTARA) - Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban), Kalimantan Selatan, memasang alat cerdas untuk membantu mendeteksi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah perkebunan di Kabupaten Banjar.
Tim Peneliti Poliban, Reza Fauzan, di Banjarmasin, Sabtu, mengatakan wilayah yang dipasang alat berteknologi cerdas untuk deteksi asap dan api berpotensi Karhutla hasil karya timnya tersebut adalah perkebunan kelapa sawit milik PTPN Wilayah 4 Danau Salak, Kabupaten Banjar.
Dia menyampaikan, pemasangan alat tersebut merupakan langkah konkret perguruan tinggi vokasi tersebut untuk hadir di tengah masyarakat dengan inovasi terapan.
"Kami ingin menunjukkan bahwa pendidikan vokasi tidak hanya menghasilkan penelitian di atas kertas, tetapi benar-benar mampu menjawab persoalan strategis daerah. Alat ini diharapkan membantu PTPN Wilayah 4 dalam mencegah meluasnya kebakaran lahan perkebunan," ujarnya.
Baca juga: Dirjen Saintek apresiasi pengembangan sains dan teknologi di Poliban
Baca juga: Depisa Poliban diciptakan jadi alat cerdas deteksi dini karhutla
Dia menerangkan, perangkat deteksi asap dan api ini dilengkapi kamera serta sensor yang terhubung secara real-time ke pusat monitoring.
Menurut dia, sistem akan memberikan peringatan dini jika terdeteksi potensi kebakaran, sehingga tim lapangan dapat segera merespons.
"Teknologi ini dikembangkan sebagai hasil penelitian dosen dan mahasiswa Poliban dalam rangkaian program Berdikari yang difokuskan pada pemanfaatan potensi lokal Kalimantan Selatan," ujar Reza.
Dipaparkan dia, program yang mendapat dukungan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) tersebut seluruh perangkatnya didukung oleh energi listrik alternatif bertenaga surya, sehingga sistem mampu beroperasi secara mandiri tanpa bergantung penuh pada jaringan listrik PLN.
Baca juga: Mahasiswa Poliban ciptakan turbin uap berbahan bakar biomassa
Adapun anggota tim peneliti Poliban pengembangan sistem deteksi dini berbasis Internet of Things (IoT) dan kecerdasan buatan (AI) untuk mengenali asap dan api secara otomatis tersebut, yakni Reza Fauzan, Abdul Rozaq, Effan Najwaini, Agus Pebrianto, Rahimi Fitri dan Evi Widiastuti.
Perwakilan PTPN Wilayah 4 Danau Salak, Kabupaten Banjar, Hasna Fauzi menyambut baik kolaborasi dengan Poliban untuk mencegah karhutla dengan adanya alat deteksi asap dan api tersebut.
Mereka menilai, teknologi deteksi dini sangat relevan untuk memperkuat sistem keamanan kebun dari risiko karhutla yang dapat mengancam produktivitas dan keberlanjutan usaha perkebunan.
Menurut Hasna, program ini juga menjadi bagian dari strategi nasional penguatan ekosistem kemitraan sains dan teknologi vokasi.
Dengan inisiatif ini, Poliban menegaskan perannya sebagai motor penggerak inovasi vokasi yang tidak hanya memperkuat kapasitas daerah, tetapi juga berkontribusi pada upaya nasional dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan, khususnya di Kalimantan Selatan.
Baca juga: Dosen dan mahasiswa Poliban buat inovasi tur kampus virtual
