Barabai, Kalsel (ANTARA) - Warga Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) berswadaya memperbaiki jembatan gantung yang rusak berat dan membuat menjadi jembatan gantung darurat.
Pantauan Antara Kalsel di Banjarmasin, jembatan gantung Desa Aluan Mati (sekitar 173 kilometer timur laut Banjarmasin) yang rusak berat karena terjangan bencana banjir Januari 2021 belum mendapatkan perhatian pemerintah.
Padahal jembatan gantung (semula bukan gantung) yang sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia itu sangat penting bagi warga masyarakat, baik setempat maupun mereka yang berlalu-lalang.
Keberadaan jembatan tersebut, baik untuk transportasi umum maupun bagi warga yang mau ke sawah atau kebun, serta keperluan kegiatan lain seperti ke masjid dan acara keagamaan.
Terdorong arti pentingnya keberadaan jembatan gantung tersebut, warga setempat dengan swadaya memperbaiki agar bisa fungsional, kendati dalam bentuk darurat.
"Kami perlu jembatan gantung ini, baik untuk ke 'pahumaan' (sawah) maupun kegiatan lain seperti acara tahlilan," ujar Muhran (62), salah seorang pemuka masyarakat Aluan Mati.
"Namun kamu berharap agar pemerintah atau pihak donatur lainnya dapat membangunkan kembali jembatan gantung yang permanen," lanjut kakek dari empat cucu tersebut.
Pada peristiwa banjir 28 November lalu, jembatan gantung di RT 4 dan 6 Desa Aluan Mati tersebut kembali diterjang rumpun bambu yang hanyut sehingga menambah parah kerusakan akibat bencana banjir Januari 2021.
Di Aluan Mati terdapat tiga buah jembatan gantung saat banjir 28 November lalu kesemuanya rusak karena terjangan rumpun bambu besar yang hanyut, terparah yang menghubungkan RT 4 dan RT 6 desa tersebut.