Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Patung raksasa berwujud bekantan atau hewan primata jenis kera khas Kalimantan sudah berdiri kokoh di siring sungai Jalan Piare Tendean Kota Banjarmasin, yang diyakini akan menjadi magnet kunjungan wisatawan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin Iwan Fitriadi saat berada di gedung dewan, Selasa, mengungkapkan, sejak mulai didirikan patung bekantan yang tingginya 6,5 meter tersebut sudah sangat menarik perhatian masyarakat luas.
"Bahkan sudah banyak orang yang berfoto-foto di depan monomen dari perunggu itu, meski belum sempurna dibangun," ujarnya.
Menurut dia, patung bekantan yang nilainya Rp2,6 miliar itu akan segeranya diresmikan pada tahun ini, dan diharapkan menjadi andalam pariwisata.
"Patung itu desainnya akan memuntahkan air mancur dari mulutnya kesungai Martapura, itu pastinya akan menjadi pemandangan yang luar biasa," tuturnya.
Dengan adanya pertunjukan patung kera merah berhitung mancung tersebut, diharapkan bisa mendongkrak pariwisata Banjarmasin nantinya, ucap Iwan.
Dikatakan dia, Banjarmasin yang menjadi pintu gerbang pariwisata Kalimantan Selatan karena sebagai ibu kota provinsi harus terus bisa mengembangkan terus kepariwisataannya, agar pengunjung lebih betah tinggal dan pulang dengan kesan baik.
"Banjarmasin merupakan daerah yang unik, objek wisata sungai dan kebudayaan pasar terapung merupakan andalannya, ditambah lagi patung bekantan, diharap seperti objek wisata Lion Singapura," sebutnya.
Menurut dia, saat ini kunjungan ke Banjarmasin terus merangkak naik, bahkan perminggunya wisatawan lokal khususnya dari daerah luar Kalimantan lebih 3.000 orang, ini lantaran adanya pula pasar terapung dadakan setiap hari minggu pagi di Sungai Martapura di Jalan Piare Tendean," ujarnya.
Diutarakan Iwan, dengan terus meningkatnya kunjungan kepariwisata di pasar terapung itu, maka pemertahan kebudayaan masyarakat sungai dengan kegiatan jual beli di atas sampan itu terus bisa lestari hingga kini.
"Nama objek wisata pasar terapung di sungai Kuin Banjarmasin Utara dan pasar terapung di Lokbaintan Martapura memang sudah mendunia, maka sudah tugas kita bersama bertanggungjawab untuk melestarikannya," ujarnya.