"Kalau siapa yang paling sedih atas berkurangnya kunjungan ke maskot patung bekantan itu adalah kami (Disbudpar), sebab instansi kami inikan yang bertugas bagaimana mendatangkan kunjungan sebanyak-banyaknya ke daerah ini," paparnya di Balaikota, Selasa.
Dia mengakui, kurangnya kunjungan wisata di maskot patung bekantan itu diakibatkan masalah kawasan parkir tidak ada yang terdekat di sekitarnya, di mana wilayah jalan itu sudah ditetapkan sebagai kawasan tertib lalu lintas dengan larangan ada parkir, dan ini sudah kesepakatan semua pihak berwenang.
"Ini bukan ranah kebijakan instansi kita masalahnya, jadi kita mau bagaimana lagi, tentunya koordinasi sudah kita lakukan mencari solusinya, kita tunggu saja bagaimana selanjutnya," papar Iwan.
Terkait adanya keluhan maskot patung bekantan yang terbuat dari bahan perunggu dengan tinggi enam meter tersebut mulai jarang memperlihatkan atraksi semburan airnya, Iwan beralasan, itu karena ada masalah teknis.
"Kan air yang disemburkan patung bekantan itu dari sungai Martapura diambilnya, sedangkan sungai Martapura itu terkadang mengalami pasang surut, belum lagi masalah kekeruhan, itu menjadi pertimbangannya kalau tidak diperlihatkan atraksi semburannya," terang Iwan.
Menurut dia, intek pengambilan air untuk semburan patung bekantan itu terkadang juga mengalami masalah, hingga petugasnya harus berkerja keras merawatnya, dan ini perlu dipahami bersama.
"Yang pastinya, ikon pariwisata daerah kita ini akan terus kita perbaiki semaksimal mungkin, apalagi saat ini kunjungan ke objek wisata siring Tendean itu terus mengalami peningkatan setiap pekannya, bahkan diperkirakan lebih 5.000 pengunjung memadatinya setiap minggunya," ungkap Iwan.
Dia pun mengatakan, untuk target realistis kedatangan pariwisata ke kota ini sebanyak 240 ribu orang wisatawan lokal dan 1.800 orang wisatawan mancanegara pada 2016 ini dapat tercapai.
"Sebab potensi pariwisata di daerah kita sangat banyak, dan ini terus kita gali, di mana sebanyak 36 titik objek wisata sudah masuk dalam distinasi pariwisata yang berbasis sungai di daerah ini," ujarnya.