Jakarta (ANTARA) - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebagai BUMN klaster pangan mendorong peningkatan kemitraan dengan petani tebu dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
“Mitra petani berperan dalam produksi tebu dan bahan baku di pabrik gula. Oleh karenanya peningkatan kemitraan dengan petani tebu terus dilakukan, bersinergi dengan BUMDes setempat,” ujar Direktur Utama PT RNI (Persero_Arief Prasetyo Adi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.
Arief menambahkan Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan RNI sebagai calon Induk BUMN Pangan harus dapat bermanfaat pagi petani, peternak, dan nelayan, serta menjadi penggerak Ekonomi Nasional.
Khusus sektor gula, RNI akan terus meningkatkan kemitraan dengan petani tebu yang sesuai data terdapat 23.559 petani tebu rakyat yang tersebar di Pulau Jawa, di antaranya 4.136 petani di Jawa Barat, sebanyak 653 petani di Jawa Tengah, dan 18.770 petani di Jawa Timur.
Baca juga: DPRD Kotabaru meminta BUMDes manfaatkan kedatangan Presiden
Sementara itu sebagai pelaksana kemitraan dengan petani, Direktur PT PG Rajawali II RNI Group Ardian mengatakan program Kemitraan petani ini selain bertujuan untuk menggerakkan perekonomian masyarakat lokal setempat, juga merealisasikan penyerapan tenaga kerja kurang lebih 5.000 orang/tahun.
“Realisasi program kemitraan terus berkembang setiap tahun, baik dari jumlah petani maupun luas lahan sehingga sisa hasil usaha yang diterima petani pun mengalami peningkatan yang signifikan,” kata Ardian.
Dia juga menambahkan peningkatan kemitraan ini didukung beberapa faktor di antaranya adanya peningkatan rendemen tebu, oetani mendapatkan kepastian offtake dan Pabrik Gula (PG) Rajawali II melakukan pendampingan budi daya tebu yang intensif.
Sebelumnya Tim Kantor Staf Presiden (KSP) RI yang menemui puluhan petani asal Kecamatan Cikedung, Indramayu, Jawa Barat, yang berunjuk rasa di kawasan selayang pandang Tugu Monas Jakarta, Rabu (3/11) mengadakan audiensi dengan mengundang pihak Pemerintah Kabupaten Indramayu, Polres Indramayu dan juga PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI. Dari Kedeputian IV KSP hadir Joanes Joko dan Ngatoilah serta dari Kedeputian III KSP Wisnu Aji Nugroho.
Tenaga Ahli KSP yang membidangi Kementerian BUMN Wisnu Aji Nugroho menyampaikan narasi positif dan praktik baik mengenai kemitraan dengan Badan Usaha Milik Petani baik dalam bentuk koperasi atau BUMDes yang sudah berjalan di Kabupaten Indramayu, sebaiknya dapat dilakukan sosialisasi secara berkala dan dengan bahasa yang bisa dipahami oleh seluruh masyarakat, baik di desa penyangga ataupun desa bukan penyangga.
Baca juga: BUMDes di Tapin Kalsel berbisnis minyak
“Sosialisasi kepada mitra petani perlu dilakukan secara berkala bersama dengan Pemerintah Daerah, mengingat masih ada beberapa desa di Kabupaten Indramayu yang belum menjadi mitra PT PG Rajawali II RNI Group, dipastikan juga transparansi skema kemitraan dipahami oleh calon - calon mitra petani tebu," kata Wisnu.
Kemitraan dengan petani, lanjut dia, sesuai arahan Presiden Joko Widodo saat memberikan arahan Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Tahun 2021 pada 25 Agustus 2021 lalu.
PG Rajawali II RNI Group sendiri mengelola Pabrik Gula Jatitujuh di Majalengka, Jawa Barat, yang memiliki Hak Guna Usaha (HGU) paling luas di Pulau Jawa dengan total luasan HGU sekitar 11.921 hektare untuk peruntukan kebun tebu guna mendukung program pemerintah dalam hal ketahanan pangan khususnya pada komoditas gula.
PT RNI dorong kemitraan petani bersinergi dengan BUMDes
Senin, 8 November 2021 11:04 WIB