Banjarmasin (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kemitraan 2023 dalam rangka optimalisasi peran mitra pada pelaksanaan Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) serta percepatan penurunan stunting. Selasa.
Berdasarkan keterangan tertulis Humas BKKBN Kalsel, Rakornis Kemitraan 2023 dibuka oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P, yang diagendakan berlangsung dua hari 7- 8 Maret 2023 di Hotel Grand Sahid Jaya di Jakarta.
Pada sambutannya Muhadjir Effendy, menyampaikan bahwa pengentasan stunting merupakan salah satu program prioritas Presiden Jokowi sejak menjabat pada 2014.
"Stunting ini merupakan bagian dari visi Presiden Joko Widodo, jadi visi presiden dalam kaitan pembangunan kemanusiaan dan kebudayaan," kata Muhadjir.
Di samping itu Muhadjir juga menyampaikan bahwa masalah stunting bukan hanya masalah kesehatan semata, sehingga penanganan stunting diserahkan kepada Kemenko PMK dan BKKBN.
“Jadi stunting bukan urusan kesehatan tetapi urusan pembangunan keluarga. Karena urusan pembangunan keluarga, maka UU-nya bukan UU Kesehatan tapi UU Nomor 52 tahun 2009 yaitu tentang Perkembangan Kependidikan dan Pengembangan Keluarga” tuturnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG.(K), pada sambutannya menyampaikan bahwa Rakornis BKKBN merupakan tindak lanjut dari arahan presiden yang mengamanatkan agar percepatan penurunan stunting dapat melibatkan berbagai pihak
“Pesan dari presiden kita harus melibatkan mitra-mitra yang ada termasuk TNI, Polri, juga organisasi-organisasi swasta, NGO, serta perguruan tinggi dan masyarakat” tutur dr.Hasto.
Ia memaparkan, berdasarkan data dari Kemenkes tahun 2023, pada tahun 2022 faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan stunting yaitu pemberian Air Susu Ibu (ASI) sebanyak 96,4%, sumber protein hewani 69,9%, Inisiasi Menyusu Dini (IMD) 60,1%, konseling gizi sebanyak 32%, sumber susu dan olahan 30,1%, dan ASI Eksklusif 16,7%.
Fokus intervensi yang dilakukan BKKBN untuk menurunkan stunting adalah dari pra-nikah, ibu hamil dan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Oleh karena itu Hasto sangat berterima kasih kepada para mitra yang ikut berpartisipasi dalam penurunan stunting ini.
“Kami berterimakasih atas gotong royong yang luar biasa kepada para mitra semuanya. Kemudian ada dapur sehat mengatasi stunting juga didukung oleh para mitra yang hadir di sini kami ucapkan terima kasih untuk memberikan contoh seperti apa makanan sehat, begitu juga tim pendamping keluarga. Kami berterima kasih kepada bidan yang juga ikut tekun menjadi tim pendamping keluarga. Saya sering merayu bidan itu begini ‘bidan bukan segala galanya, tapi tanpa bidan BKKBN tidak ada apa-apanya,” kata Hasto.
Pada acara rakornis ini, Kepala BKKBN Dr.(HC). dr. Hasto Wardoyo, SP.OG.(K), menyerahkan sejumlah penghargaan kepada mitra BKKBN, di antaranya penghargaan yang diterima oleh Komandan Lanud Sjamsudin Noor, Vincentius Endy H.P.,M.Han yang menerima apresiasi Mitra TNI Manunggal Bangga Kencana Kesehatan Terpadu 2022.
Kegiatan Rakornis kemitraan 2023 ini diikuti oleh unsur pemerintah, DPR, TNI, Polri, organisasi masyarakat, dan dunia usaha.
Di samping itu juga dihadiri oleh perwakilan BKKBN Provinsi, Organisasi Perangkat Daerah Keluarga Berencana (OPDKB) dari 514 kabupaten/kota, Ikatan Bidan Indonesia, serta Tim Penggerak PKK.
Sedangkan dari Kalimantan Selatan, dihadiri oleh Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ir.H.Ramlan, MA, Komandan Korem 101 Antasari yang diwakili oleh Kepala Seksi Teritorial, Kolonel Kav Dicky Armunantho Mulkan, Komandan Lanud Sjamsudin Noor, Vincentius Endy H.P.,M.Han, serta Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kalimantan Selatan yang diwakili oleh Wakil Ketua I, Dr.Hj.Mariani,S.KM,MM.
BKKBN optimalisasi peran mitra Bangga Kencana percepatan penurunan Stunting
Selasa, 7 Maret 2023 19:45 WIB