Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Dinas Pertanian Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mengantisipasi dampak El Nino dengan membagikan pompa air kepada kelompok tani di sentra-sentra tanaman padi.
"Sedikitnya sudah ada sekitar 24 unit mesin pompa air yang sudah kita bagikan kepada kelompok tani di sentra-sentra padi, untuk mengantisipasi apabila terjadi kemarau panjang," kata Kepala Dinas Pertanian Kotabaru, Hairudin di Kotabaru, Rabu.
Saat ini, lanjut dia, ada sekitar 45 unit mesin pompa air juga siap untuk dibagi-bagikan kepada kelompok tani yang tersebar di kecamatan-kecamatan di Kotabaru.
Selain membagikan pompa air, Pemkab Kotabaru juga menyiapkan jaringan irigasi di Seratak, Pulau Laut Timur, Kotabaru.
Menurut Hairudin, apabila sumber air di Seratak dimaksimalkan air permukaanya bisa mengairi sekitar 2.000 hektare sawah di sejumlah desa di Kecamatan Pulau Laut Timur.
"Seperti, sawah di Desa Teluk Masjid, Brangas, Kulipak, Sungai Limau dan Langkang Lama," katanya.
Dikatakan, Kabupaten Kotabaru lemah terkena gelombang El Nino, namun demikian Dinas Pertanian tetap melakukan antisipasi terhadap dampak kemarau panjang tersebut.
Sementara itu, Kotabaru musim tanam 2015 menargetkan luas tanaman padi sekitar 25.000 hektare. Dan saat ini luas tanaman padi sudah mencapai 93 persen atau seluas 23.250 hektare.
Dengan luas tanaman padi tersebut Kotabaru menargetkan produksi 125.000 ton-137.000 ton gabah kering giling dengan asumsi rata-rata produksi 5 ton-5,5 ton per hektare.
Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), El Nino ialah gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai dengan meningkatnya suhu permukaan laut di Samudra Pasifik di bagian tengah dan timur garis ekuator.
 El Nino yang akan terjadi di Indonesia diperkirakan bertipe lemah dengan dampak berupa pengurangan curah hujan mencapai 40-80 persen, khususnya di sebagian wilayah Sumatera, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat-Timur hingga Papua. Â